Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hayono Sempat Putus Asa terhadap Konvensi Demokrat

Kompas.com - 06/01/2014, 15:45 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Hayono Isman, mengaku sempat putus asa terhadap kelanjutan nasib konvensi. Pasalnya, kata dia, tiga bulan pertama sejak dideklarasikan pada September 2013, gaung konvensi tidak terdengar sama sekali.

"Tapi sekarang konvensi berjalan kembali. Sebelumnya seperti tidak ada apa-apanya. Kita kehilangan banyak waktu untuk dikenal publik," kata Hayono saat jumpa pers di kantor Sekretariat Konvensi Partai Demokrat, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (6/1/2014).

Hayono mengaku selama tiga bulan terakhir terus ke daerah melakukan blusukan menemui rakyat. Namun, ia merasa kampanyenya tidak berjalan efektif karena tidak diliput oleh media.

"Sebanyak tempat apa pun saya kunjungi, paling hanya menjangkau 100 sampai 200 orang saja," keluhnya.

Saat ditanya tentang elektabilitas dirinya dibanding tokoh-tokoh lain, anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat itu menolak berkomentar lebih lanjut. Ia memilih fokus bagaimana bisa tampil dan bersanding dengan tokoh-tokoh lain. Hayono ingin meningkatkan elektabilitasnya di sisa waktu yang ada.

Senada dengan Hayono, Ketua Komite Konvensi Maftuh Basyuni juga mengakui bahwa perhelatan konvensi tidak terdengar gaungnya. Padahal, kata Maftuh, para peserta konvensi sudah melakukan blusukan dan memperkenalkan diri kepada masyarakat.

"Para peserta konvensi masing masing telah melakukan kegiatan untuk memperkenalkan dirinya, blusukan ke mana-mana, tapi tetap tidak ada gaungnya," kata mantan Menteri Agama itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Tolak Gugatan PPP terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com