"Apakah Ibu pernah mengirim SMS kepada Ibu Ani?" tanya Rudy kepada Bu Pur yang bersaksi untuk Deddy dalam sidang kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Tak langsung dijawab oleh Bu Pur, Rudy kemudian membacakan isi berita acara pemeriksaan (BAP) Bu Pur ketika diperiksa penyidik KPK.
"Saya bacakan. Saya kirim SMS kepada Ibu Ani esok harinya. Saya kirim SMS ke HP Ibu Ani. Bunyinya, Ibu Negara saya merasa tidak enak, niat saya mau melapor ke Andi Mallarangeng...," ucap Rudy yang belum menyelesaikan kalimatnya.
Saat itu Hakim Ketua Amin menanyakan apakah hal itu berkaitan dengan kasus yang menimpa Deddy.
"Ada relevansinya enggak dengan terdakwa?" potong Amin.
"Baik kalau begitu saya tarik yang mulia," jawab Rudy.
Dalam BAP Bu Pur yang beredar, pesan itu dikirim setelah sehari sebelumnya bertemu dengan Andi Mallarangeng pada acara Partai Demokrat di Jakarta, 2010.
"Ibu Negara, saya merasa tidak enak, niat saya mau melapor ke Andi Mallarangeng kalau teman adik ipar saya dapat proyek di Kemenpora. Tapi kayaknya dia (Andi) marah," kata Bu Pur kepada penyidik KPK, sebagaimana dikutip dalam BAP yang beredar di kalangan wartawan.
Istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu kemudian mengirimkan jawaban.
"Bu Pur, jangan main-main dengan pejabat nanti dipelintir."
"Saya hanya bantu adik-adik ini," jawab Bu Pur saat itu.
Bu Pur diduga mengadu kepada Ani bahwa dirinya merasa Andi marah karena ia membantu teman adik iparnya memenangkan proyek di Kemenpora tanpa sepengetahuan Andi. Proyek tersebut adalah pengadaan mebel untuk Rumah Sakit Cedera Atlet di Cibubur, Jakarta Timur.
Sehari sebelum mengadu ke Ani Yudhoyono, Bu Pur bertemu dengan Andi Malarangeng di JCC, saat keduanya hadir dalam sebuah acara Partai Demokrat. Saat itu, kepada Andi, Bu Pur mengucapkan terima kasih.
"Dik, terima kasih sudah dibantu, perusahaan teman adik ipar saya sudah dapat proyek mebel."
Mendengar itu, Andi tampak terkejut.
"Ibu (Bu Pur), kok tidak bilang saya?" kata Andi.
Lalu Bu Pur menjawab, "Saya sudah bilang Mak Iim."
Iim Rohimah adalah sekretaris Andi Mallarangeng di Kemenpora. Bu Pur sendiri disebut menginginkan proyek Hambalang. Hal itu disampaikan mantan Direktur Pemasaran PT Anak Negeri (anak perusahaan Permai Group) Mindo Rosalina Manulang yang mengetahui Bu Pur sebagai Kepala Rumah Tangga Cikeas. Rosa adalah anak buah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.
Menurut Rosa, Bu Pur juga menginginkan proyek Hambalang untuk pengadaan alat olahraga. Hal itu diketahuinya dari Sesmenpora Wafid Muharam. Perusahaan Nazaruddin akhirnya tergeser dari proyek itu karena Bu Pur sudah lebih dulu mendapatkannya.
Dalam kesaksiannya hari ini, Bu Pur membantah pernah ikut mengurus proyek Hambalang. Bu Pur juga mengaku kenal dengan keluarga Cikeas, salah satunya sepupu SBY, Widodo Wisnu Sayoko, yang juga disebut dalam proyek Hambalang. Bu Pur mengaku suaminya, Purnomo, merupakan Akmil angkatan 1973 atau satu angkatan dengan SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.