"Biasa saja. Enggak ada (persiapan jelang tuntutan)" jawab Luthfi singkat ketika ditemui di Pengadilan Tipikor.
Ketika ditanyai terkait kasus yang membelitnya, Luthfi juga enggan berkomentar. Yang terlihat cemas dengan tuntutan Jaksa justru kuasa hukum Luthfi, yakni M Assegaf. Di lantai 1 Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Assegaf sesekali bernyanyi untuk menghilangkan rasa cemas jelang tuntutan.
"Ini penasihat hukum yang sedang stres menanti nasib kliennya," ucapnya. Assegaf sebelumnya mengatakan akan mengajukan nota pembelaan seusai tuntutan Jaksa.
Seperti diketahui, Luthfi yang juga mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu sebelumnya didakwa melakukan tindak pidana korupsi bersama-sama rekannya Ahmad Fathanah dengan menerima hadiah atau janji berupa uang Rp 1,3 miliar dari Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman terkait kepengurusan penambahan kuota impor daging sapi. Uang tersebut diduga bagian dari komitmen fee 40 miliar yang dijanjikan kepada Luthfi melalui Fathanah.
Menurut tim jaksa KPK, pemberian uang Rp 1,3 miliar tersebut dilakukan agar Luthfi memengaruhi pejabat Kementan sehingga memberikan rekomendasi atas permintaan tambahan kuota impor daging sapi sebanyak 10.000 ton yang diajukan PT Indoguna Utama dan anak perusahaannya. Pemberian uang ini, menurut jaksa, dilakukan Direktur PT Indoguna Utama Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi melalui Fathanah pada 29 Januari 2013.
Selain itu Luthfi dan Fathanah didakwa tindak pidana pencucian uang. Pencucian uang diduga dilakukan dengan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membayarkan, dan membelanjakan harta kekayaan. Selama persidangan sebelumnya, Luthfi membantah sejumlah uang yang diterimanya dari Fathanah terkait pengaturan penambahan kuota impor daging sapi.
Menurut dia, uang itu adalah bagian dari utang-utang Fathanah sejak kuliah yang belum dibayar. Adapun Fathanah sudah divonis 14 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan. Dia dinilai terbukti melakukan korupsi dan pencucian uang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.