“TB Silalahi jangan ajari saya, jangan mengajari ikan berenang. Saya tidak akan ubah karakter saya. Sikap saya ini yang membuat Pak SBY sayang denganku?” ujar Ruhut saat dihubungi Minggu (3/11/2013).
Ruhut mengaku sikapnya yang keras lantaran latar belakanganya sebagai orang Batak. Ia pun menuturkan, setiap ucapan dan gerak-geriknya dilakukan bukan tanpa alasan. Anggota Komisi III DPR ini mencontohkan perseteruan antara dirinya dengan massa Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) di Batam beberapa waktu lalu.
“TB Silalahi jangan omdo, omong doang. Dia tahu nggak peristiwa sebenarnya bagaimana? Kalau memang tidak tahu masalah ya jangan komentar,” tukas Ruhut.
Belum lama ini, pernyataan Ruhut menyinggung massa PPI Batam sehingga timbul keributan. Peristiwa itu terjadi saat Ruhut menjadi pembicara dalam sebuah diskusi yang dilakukan televisi swasta di Batam, Kamis (31/10/2013). Ruhut sempat menyinggung pernyataan Anas yang siap digantung di Monas jika terbukti menerima uang dari proyek Hambalang.
Massa PPI tidak menerima ucapan Ruhut dalam acara tersebut hingga mereka menantang Ruhut untuk berkelahi. Tetapi, perkelahian akhirnya tidak terjadi setelah sejumlah elit Demokrat melerai keduanya.
Ruhut justru mencurigai pernyataan TB Silalahi yang mengkritik gaya berpolitiknya dilatarbelakangi konvensi capres Partai Demokrat. Ia menyebut TB Silalahi adalah pendukung peserta konvensi capres Partai Demokrat, Dahlan Iskan sementara dirinya mendukung Pramono Edhie Wibowo.
“Saya tahu dia marah dengan saya. Tapi sebagai senior yang saya hormati, tolong jangan bicara hal-hal yang dia tidak tahu akan menurunkan kualitasnya. Ruhut adalah Ruhut,” ucapnya.
Kemarin, Sekretaris Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat TB Silalahi merasa prihatin terhadap sikap yang ditunjukkan Ruhut. Menurutnya, sebagai politikus senior Partai Demokrat, Ruhut gagal memberikan contoh yang baik kepada kader internal dan masyarakat.
TB Silalahi mengatakan, seharusnya Ruhut mampu menguasai emosinya dan introspeksi diri. Ia khawatir, lama-kelamaan sikap yang ditunjukkan Ruhut akan semakin mengganggu citra Partai Demokrat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.