Dia malah balik menantang Rio mengeluarkan surat keputusan (SK) pemberhentiannya sebagai Mendagri.
"Kalau dia (Rio) bisa mengeluarkan SK, saya tunggu besok pagi," kata Gamawan dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi nasional Pengelolaan Kawasan Perkotaan Tahun 2013 di Hotel Red Top, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2013).
Ia mengatakan, baginya, langkah mundur dari jabatan yang diembannya sejak 2009 lalu itu bukan masalah besar. Pasalnya, ujarnya, dia bukan orang yang terlalu mencintai jabatan. "Bagi saya, mundur itu tidak terlalu masalah. Sekarang saja saya mau mundur. Terbitkanlah SK-nya. Dikira saya ini orang yang terlalu mencintai jabatan juga," ujar Gamawan.
Ia menilai Rio tidak mengerti proses penyusunan DPT. "DPT (daftar pemilih tetap) itu disusun berdasarkan DP4 (data penduduk potensial pemilih pemilu). Ada tidak (undang-undang) menyebut e-KTP. Apa pula hubungan e-KTP dengan DPT. Jadi jangan karena ketidakmengertian, lalu ada pernyataan yang merugikan orang lain. Tidak elok," katanya.
Sebelumnya dalam rapat pleno terbuka KPU tentang rekapitulasi dan penetapan DPT, Rabu (23/10/2013) petang, Rio menyatakan kekacauan data pemilih dipicu kekacauan program e-KTP yang dilaksanakan Kemendagri. Dia menyatakan, Kemendagri harus bertanggung jawab atas proses penetapan DPT.
“Kami meminta Gamawan Fauzi mengundurkan diri. Karena penggarapan e-KTP yang amburadul, membuat kita berkelahi di sini (rapat pleno KPU penetapan DPT). Seharusnya proses mendata para pemilih, berawal dari data Kemendagri yang kemudian disisir KPU sampai ke bawah," kata Rio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.