Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempatkah Akil Menonton Rihanna?

Kompas.com - 20/10/2013, 09:33 WIB
Kris R Mada

Penulis


KOMPAS.com
- Pengakuan dan klaim baru seputar kasus yang menjerat Akil Mochtar terus bermunculan. Terakhir, kuasa hukum Akil, Tamsil Sjoekoer, membenarkan kliennya menonton balap mobil Formula 1 GP Singapura yang digelar pada 20-22 September 2013.

Ketua Mahkamah Konstitusi (nonaktif) itu disebut menonton GP Singapura setelah berobat di Singapura. Tidak disebut Akil berobat karena sakit apa dan di mana. Hanya disebutkan Akil menginap di Hotel Marriott Singapura.

Bukan hanya Akil yang mengaku berobat di Singapura pada periode itu. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah juga mengaku berobat ke Singapura. Atut berobat di RS Mount Elizabeth Singapura, persis di belakang Hotel Marriott.

Kedua tempat itu lazimnya dijangkau dengan berjalan kaki kurang dari 10 menit. Kebetulan, waktu kedatangan Akil-Atut di Singapura amat berdekatan. Mereka dikabarkan meninggalkan Indonesia pada 21 September 2013 meski jam tiba di bandara berbeda.

Saat dua orang itu di Singapura, kebetulan adik Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, juga menonton GP Singapura. Bahkan, kuasa hukum Wawan, Pia Akbar Nasution, mengklaim Wawan menemani Atut menemui Akil di Marriott selama 15 menit. Pia belum menyebut waktu pasti pertemuan itu. Ia hanya menyebut pertemuan itu atas inisiatif Atut.

AFP PHOTO/ROSLAN RAHMAN Ilustrasi GP Singapura: Pebalap Red Bull Racing, Sebastian Vettel, memacu mobilnya di Sirkuit Marina Bay Street, pada GP Singapura, Minggu (22/9/2013).

Hingga kini, pihak Akil-Atut masih membantah ada perjumpaan tersebut. Soal kebenarannya, biarkan proses penyidikan dan pengadilan mengungkap klaim siapa yang benar.

Hal yang jelas, Akil memilih tempat strategis untuk menginap. Dari sana, apabila benar bertujuan menyaksikan GP Singapura, jalur menuju ke sirkuit tinggal lurus, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun umum.

Namun, jika membawa kendaraan pribadi, akan kerepotan mencari tempat parkir di sekitar sirkuit. Belum lagi tarif parkir yang mahal di Singapura walau itu mungkin bukan masalah bagi orang yang mampu menyewa jet pribadi seperti Akil, juga bagi kolektor mobil mewah seperti Wawan.

Orang-orang seperti itu mungkin merasa tidak nyaman berdesakan jika naik bus atau kereta bawah tanah. Terutama jika menuju tempat sesibuk sirkuit Formula 1. Dengan kondisi seperti itu, mungkin angkutan umum bukan pilihan bagi orang-orang seperti Wawan yang mampu membeli Bentley dan Lamborghini seharga lebih dari Rp 2 miliar atau 220.000 dollar Singapura per unit. Harga itu hampir tiga kali pendapatan per kapita Singapura pada 2012.

Meski demikian, angkutan umum tetap dapat dipilih jika berangkat dari Marriott Singapura ke kawasan Marina Bay, tempat balapan digelar. Pengguna kendaraan umum bisa memilih taksi, bus kota, atau kereta bawah tanah. Calon penonton GP Singapura dapat naik bus dari halte di depan Marriott. Cukup sekali naik bus dengan ongkos kurang dari 2 dollar Singapura. Namun, waktu tempuhnya lebih lama dan jarak halte ke pintu masuk sirkuit lebih jauh dibandingkan dengan jika naik kereta bawah tanah.

Jika naik kereta bawah tanah, calon penonton dari Marriott bisa naik dari Ion Plaza yang di bawahnya ada stasiun kereta bawah tanah nomor 22 untuk rute North-South (NS) atau dikenal juga dengan sebutan Jalur Merah. Ion Plaza terletak persis di seberang Marriott.

Dari stasiun itu, calon penonton GP Singapura cukup sekali naik kereta selama kurang dari 15 menit apabila ingin menuju sirkuit. Ongkosnya kurang dari 1,5 dollar Singapura. Penumpang MRT NS tujuan sirkuit harus turun di Stasiun City Hall, stasiun terdekat dari Orchard, untuk menuju loket dan tribune penonton GP Singapura. Dari City Hall atau stasiun NS 25, calon penonton yang belum memiliki tiket dapat menuju loket di Raffles City.

Menurut Tamsil, Akil membeli tiket setelah berobat. Namun, tidak disebutkan Akil membeli tiket di mana dan untuk kategori apa.

Di situs GP Singapura tercantum tiket dengan masa berlaku satu hari hanya bisa untuk zona empat seharga 98 dollar Singapura. Di zona itu, selain menyaksikan balapan, penonton untuk hari terakhir dapat pula menyaksikan aksi Rihanna, biduan pop asal Amerika Serikat.

Sempatkah Akil menyaksikan Rihanna...? (RAZ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com