Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Ditolak Jadi Kapolri, Ini Komentar Sutarman

Kompas.com - 15/10/2013, 11:50 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Sutarman menyatakan siap menghadapi uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon kepala Polri di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat yang dijadwalkan digelar pada Kamis (17/10/2013).

"Kita sudah siap," kata Sutarman seusai shalat Idul Adha 1434 H di Lapangan Bhayangkara, Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (15/10/2013).

Apa saja persiapan uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukannya? Menurut Sutarman, semua dipersiapkan sendiri tanpa ada tim sukses. Ia menambahkan, pelaksanaan tugas-tugas selama ini, mulai dari menjadi kepala polsek hingga Kabareskrim, merupakan langkah persiapan.

Ketika disinggung mengenai penolakan dari berbagai kalangan terhadap dirinya untuk memimpin Polri, awalnya Sutarman enggan berkomentar. Namun, ketika didesak, akhirnya ia mengaku tidak mempermasalahkan.

"Sah-sah saja orang mau bilang apa. Itu adalah hak masing-masing karena setiap orang punya penilaian, baik dari aspek negatif maupun positif," katanya.

Seperti diberitakan, Sutarman adalah calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada DPR. Jika disetujui DPR, Sutarman akan menggantikan Jenderal (Pol) Timur Pradopo.

Pencalonan Sutarman itu tidak berjalan mulus. Berbagai pihak mengkritik Sutarman jika melihat rekam jejaknya di Bareskrim Polri. Selain dinilai tidak berprestasi dalam pemberantasan korupsi, Bareskrim di bawah pimpinan Sutarman sempat berkonflik dengan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sedianya, Timur baru akan pensiun pada Januari 2014. Namun, Presiden berpendapat perlu ada percepatan pergantian Kapolri agar pejabat baru bisa mempersiapkan pengamanan Pemilu 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com