Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Laporan soal Broker Perkara di MK, tetapi Tak Bisa Dibuktikan

Kompas.com - 07/10/2013, 14:12 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva mengaku banyak menerima laporan adanya calo perkara yang bermain di Mahkamah Konstitusi. Hanya, menurut Hamdan, laporan itu tidak pernah bisa dibuktikan.

"Saya dapat banyak info dari dulu. Tapi, kami tidak pernah dapat buktikan adanya broker itu," kata Hamdan di Gedung MK, Jakarta, Senin (7/10/2013), ketika dimintai tanggapan tuduhan banyak calo perkara di MK pasca-terungkapnya kasus dugaan korupsi yang dilakukan hakim konstitusi Akil Mochtar.

Hamdan mengatakan, baru-baru ini ia menerima laporan serupa. Pelapor menyebutkan identitas broker. Laporan itu kemudian dibicarakan dalam rapat permusyawaratan hakim. Saat Akil ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, kata dia, penyelidikan masih berjalan.

"Kami sampaikan kepada beberapa orang yang lapor untuk melaporkan di mana beroperasi agar kami lakukan operasi tangkap tangan, meminta kepada KPK atau kepolisian untuk melakukan itu. Tapi, sampai terakhir kejadian (Akil ditangkap) belum ada hasilnya," kata Hamdan.

Hamdan menambahkan, jika ada satu atau dua hakim konstitusi yang menerima suap, itu tidak mungkin bisa memengaruhi putusan, termasuk ketua MK. Pasalnya, kata dia, putusan dijatuhkan oleh sembilan hakim konstitusi dalam rapat pleno.

"Posisi ketua di MK hanya memimpin rapat, tidak sebagai komandan. Dia punya suara yang sama dengan anggota lain. Kalaulah ada satu atau dua orang yang disogok, katakanlah begitu, itu tidak bisa pengaruhi putusan. Masih ada tujuh orang lain. Apalagi hanya satu orang, masih ada delapan orang yang berpikir tentu secara jernih," papar Hamdan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com