Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2013, 20:45 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan budaya bangsa Indonesia menuju budaya anti korupsi tidak bisa terjadi dalam kurun waktu yang singkat. Butuh waktu panjang, bisa satu atau dua generasi.

"Untuk mencegah ini tidak seperti deputi penindakan (di Komisi Pemberantasan Korupsi), ada yang korupsi langsung tangkap. Untuk membentuk perilaku jujur bukan satu dua hari, bisa satu dua generasi," kata Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Iswan Helmi di Jakarta, Kamis (3/9/2013).

Ia menyampaikan ini menanggapi maraknya kasus korupsi yang menimpa para pejabat negara, termasuk penangkapan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar.

Ia menilai korupsi di Indonesia semakin parah dari waktu ke waktu. Kondisi inilah, kata dia, yang menyebabkan fungsi penindakan lebih banyak bekerja daripada fungsi pencegahan.

"Wakil Tuhan (hakim) saja katanya sudah enggak bisa dipercaya lagi," ucapnya.

Ia tak menampik anggapan soal gagalnya fungsi pencegahan yang dilakukan KPK dalam meminimalisasi korupsi. Kendati demikian, ia menegaskan, KPK berusaha membangun program-program pencegahan secara efektif.

Program-program tersebut antara lain dengan melakukan penelusuran aset hingga membangun kesadaran masyarakat yang melihat ada ketidakwajaran harta yang dimiliki seorang pejabat.

Tak hanya itu, untuk memperkuat fungsi pencegahan, KPK berupaya untuk mengawasi instansi-instansi yang rawan dan strategis. Tanpa menyebutkan nama lembaga-lembaga tersebut, ia menyatakan lembaga tersebut strategis dalam hal fungsi dan besarnya anggaran yang diterima.

Dalam aspek penindakan, Iswan menyatakan, Memorandum of Understanding (MoU) dengan berbagai instansi pemerintah selama ini berjalan efektif dalam mengungkap kasus korupsi.

"Lihat saja, banyak kan pejabat yang terungkap melakukan korupsi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com