Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) kelahiran Magelang pada 1956 ini meniti karier di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dengan jabatan tertinggi adalah Kasubdit di Deputi Investigasi BPKP. Mulai 2005, dia meniti karier di Komisi Pemberantasan Korupsi. Di KPK, Handoyo memulai karier sebagai Direktur Pengaduan Masyarakat, kemudian dipromosikan menjadi Deputi Bidang Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK.
Terkait pemasyarakatan, Handoyo mengajukan tiga solusi untuk membenahi karut-marut institusi pemasyarakatan. Solusi itu adalah kajian ulang atas regulasi dan prosedur standar operasional yang berdampak dari hulu sampai hilir permasalahan. Lalu, pembenahan manajemen sumber daya manusia, dimulai dari rekrutmen, pembinaan, pengembangan, sampai masa pensiun. Terakhir, penataan sarana dan prasarana.
Handoyo dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan pekerja keras. Oleh bawahannya ia dikenal sebagai pemimpin yang selalu ikut terjun ke lapangan. “Pak Handoyo selalu mendampingi anak buah kalau turun di lapangan. Bukan berarti tidak percaya anak buah, tetapi beliau ingin menunjukkan bahwa beliau pun siap menghadapi risiko,” kata mantan bawahannya.
Dari LHKPN per Mei 2010, harta kekayaan Handoyo yang berupa harta tidak bergerak diketahui sebesar Rp 214,652 juta berupa tanah dan bangunan di Jakarta Timur. Sedangkan harta bergerak yang dimilikinya antara lain adalah dua mobil dan beberapa benda lain senilai Rp 396,343 juta. Dia tercatat masih memiliki utang Rp 250 juta.
Selanjutnya...
Inilah Profil 10 Kandidat Dirjen Pemasyarakatan (Bagian 2)
Inilah Profil 10 Kandidat Dirjen Pemasyarakatan (Bagian 3)
Inilah Profil 10 Kandidat Dirjen Pemasyarakatan (Bagian 4)