"Kita laksanakan fit and proper test tanggal 21 Agustus. Sejak jauh hari kita dapatkan info dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan juga dari Komnas HAM," kata Hasanuddin di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Hasanuddin menjelaskan, keterlibatan KPK dan Komnas HAM dalam uji tersebut bertujuan untuk memberikan masukan atas rekam jejak Moeldoko selama meniti karier di TNI. Ia menegaskan, meski menjadi calon tunggal, hal tersebut tak menjamin Moeldoko langsung melenggang menuju kursi panglima.
:Saya tidak bisa menjawab sesuatu yang belum dikerjakan, diputuskan nanti (dari hasil) fit and proper test," ujarnya.
Untuk diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan satu nama sebagai calon Panglima TNI kepada pimpinan DPR sejak 23 Juli 2013. Setelah itu, pimpinan selanjutnya menyerahkannya ke Badan Musyawarah (Bamus) dan Komisi I.
Selanjutnya, DPR akan memberikan rekomendasi tanpa catatan atau dengan catatan terhadap calon Panglima TNI itu. Jenderal Moeldoko dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang pensiun sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.
Moeldoko dilantik pada tanggal 22 Mei lalu. Sebelum menjadi KSAD, Moeldoko adalah Wakil KASAD. Ia juga sempat menjadi Kasdam Jaya (2008), Pangdivif 1/Kostrad (2010), Pangdam XII/Tanjungpura (2010), Pangdam III/Siliwangi (2010), dan Wakil Gubernur Lemhannas (2011).
Saat ini, Moeldoko menjadi calon tunggal Panglima TNI yang diajukan Presiden untuk menggantikan Laksamana Agus Suhartono yang akan pensiun pada Agustus 2013.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.