Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Komitmen Sejahterakan Bangsa Baru Retorika

Kompas.com - 17/08/2013, 09:23 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Memasuki tahun ke-68 kemerdekaan, Indonesia belum sepenuhnya sejahtera. Korupsi menjadi salah satu penghalang utama dari upaya memajukan dan menyejahterakan masyarakat.

"Komitmen menyejahterakan bangsa baru sekadar retorika. Upaya mewujudkan Indonesia sejahtera dihadang keras praktik korupsi yang terstruktur, sistematis, dari pusat hingga daerah," kata Wakil Ketua KPK Zulkarnain saat menjadi pemimpin upacara dalam memperingati Hari Ulang Tahun Ke-68 Kemerdekaan Indonesia di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Sabtu (17/8/2013).

Pidato kemerdekaan pimpinan KPK kali ini mengangkat tema "Menjaga Stabilitas Politik dan Pertumbuhan Ekonomi Guna Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat". Hadir dalam upacara tersebut jajaran pimpinan KPK, di antaranya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Busyro Muqoddas, Adnan Pandupraja, Sekretaris Jenderal KPK Anis Said Basalamah, Deputi Penindakan KPK Warih Sadono, Direktur Penuntutan Ranu Miharja, dan Juru Bicara KPK Johan Budi. Sementara Ketua KPK Abraham Samad menghadiri upacara di istana.

Zulkarnain melanjutkan, praktik korupsi yang semakin masif, sistemik, dan terstruktur ini merupakan ancaman berbahaya yang dapat membuat bangsa dan negara jatuh terperosok. Dia juga menyampaikan proklamasi kemerdekaan tidak cukup hanya diartikan sebagai buah dari perjuangan melawan penjajah.

Dalam kesempatan itu, Zulkarnain pun mengajak seluruh pegawai KPK menjadikan peringatan Hari Kemerdekaan sebagai momentum untuk mengabdi kepada negara. "(Tujuannya) bangsa yang pada akhirnya dapat mencapai kesejahteraan yang selama ini dituangkap petinggi bangsa dapat terwujud," ucapnya.

Zulkarnain juga menyinggung keberhasilan KPK meraih penghargaan Ramon Mangsaysay 2013. Penghargaan ini merupakan salah satu penghargaan bergengsi di Asia. Menurut Zulkarnain, penghargaan ini sekaligus menempatkan KPK menjadi salah satu pusat perhatian internasional. Karena itu, KPK harus tetap menunjukkan kepada dunia kerja keras, kerja cermat, dan kerja cerdas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com