Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Tuding Nazaruddin Hanya Buat Kegaduhan Politik

Kompas.com - 05/08/2013, 20:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat mengaku kerap dirugikan setiap kali mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin "berkicau" ke media massa atau di persidangan. Nazaruddin dianggap telah menimbulkan kegaduhan politik.

"Setiap ada pemeriksaan atau persidangan Nazar, ada kegaduhan politik. Di dalam hal Nazar ini tidak ada pihak yang merasa diuntungkan," ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf usai acara buka puasa bersama di Senayan, Jakarta, Senin (5/8/2013).

Pernyataan Nurhayati ini menjawab tudingan kuasa hukum mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Carrel Ticualu, yang menyebut Partai Demokrat menjadi pihak yang paling diuntungkan dari kicauan Nazaruddin yang menjatuhkan politisi partai lain (baca: Kubu Anas: Tudingan Nazar Untungkan Demokrat).

Sebelumnya, Nazar menyebut sejumlah nama politisi terkait kasus korupsi di 12 proyek. Di antaranya yang disebut ialah Anas Urbaningrum, Munadi Herlambang (Demokrat), Setya Novanto, Bambang Soesatyo (Golkar), Olly Dondokambey, dan Herman Herry (PDI Perjuangan). Menurut Nurhayati, kicauan-kicauan Nazar ini justru sangat merugikan partainya.

"Partai Demokrat paling merasa dirugikan. Apalagi dulunya Nazar kan kader kami, jadi orang akan selalu mengaitkan ke Demokrat," ucap Nurhayati.

Anggota Komisi VIII DPR ini meminta aparat penegak hukum untuk tidak memberi ruang bagi kicauan Nazar. Ia menilai proses persidangan seharusnya sesuai dengan berkas perkara sehingga tidak kemudian menimbulkan pernyataan-pernyataan baru yang kemudian berpolemik secara politik.

"Selain itu, kalau memang benar omongan Nazar ya dibuktikan sama KPK dong," imbuh Nurhayati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com