Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: ICW Jangan Korupsi Kebenaran

Kompas.com - 02/07/2013, 14:59 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan kritik terus mengalir untuk Indonesia Corruption Watch. Hal itu terjadi setelah ICW mengeluarkan data 36 calon anggota legislatif yang dianggap memiliki komitmen antikorupsi lemah.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengungkapkan keanehan dalam data versi ICW tersebut. Menurut Hidayat, analisis yang digunakan tidak jelas sehingga mengeluarkan hasil yang tidak tidak kuat secara argumentasi.

Hidayat memberi contoh, dalam data ICW terdapat empat nama politisi PKS yang masuk dalam kategori diragukan komitmen antikorupsinya. Salah satunya adalah politisi PKS sekaligus anggota Komisi VI DPR, Zulkieflimansyah. Zulkieflimansyah, kata Hidayat, merupakan salah satu kader PKS yang terkenal pro pada pemberantasan korupsi. Karena itu, ia mengaku heran saat ada nama Zulkieflimansyah dalam daftar hitam ICW.

"Zulkifliemansyah, dia yang dipuji Dahlan (Menteri BUMN) karena menolak suap. Dia yang dipuji malah masuk ke kelompok tidak pro-pemberantasan korupsi," kata Hidayat, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (2/7/2013).

Selain itu, Hidayat juga tak menemukan alasan mengapa nama Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah ikut masuk dalam daftar ICW. Padahal, kata Hidayat, Fahri merupakan kader PKS yang konsisten memberikan kritik pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar kinerja lembaga antikorupsi itu dapat meningkat.

"ICW jangan mengorupsi kebenaran," ujarnya.

Untuk diketahui, dalam data ICW ada 36 caleg yang dianggap memiliki komitmen antikorupsi lemah. Sejumlah nama yang disebut bereaksi keras dan melaporkan ICW ke Bareskrim Mabes Polri dengan tudingan pencemaran nama baik. Menanggapi itu, ICW mengaku siap menghadapinya secara hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com