Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toto: Uang untuk Setyabudi Diambil dari Sekda

Kompas.com - 20/06/2013, 18:11 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Gasibu Padjajaran Toto Hutagalung yang menjadi tersangka kasus dugaan penyuapan kepada hakim Pengadilan Negeri Bandung Setyabudi Tejocahyono mengaku hanya bertindak sebagai perantara. Toto mengaku dimintai tolong oleh Setyabudi untuk meminta uang kepada Pemerintah Kota Bandung.

"Saya perantara dari Setyabudi yang meminta, hingga saya meminta ke Pemkot dan diberikan Sekda," kata Toto di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/6/2013) seusai diperiksa.

Menurut Toto, setelah meminta kepada Pemkot, dia pun menerima uang dari Sekda Bandung. Uang tersebut kemudian diberikan kepada Setyabudi.

"Saya tidak diperintah Sekda, saya dimintai Setyabudi, saya sampaikan, dan diberikan uang oleh Sekda. Jadi, jangan salah, saya tidak pernah diperintah Sekda, apalagi Wali Kota," tuturnya. Namun, Toto tidak menyebut nama Sekda Bandung yang dimaksudnya itu. Saat pemberian uang kepada hakim Setyabudi, pada 22 Maret 2013, jabatan Sekda sedang diisi Plt Sekda Yossi Irianto karena Sekda Edi Siswadi mengundurkan diri untuk mencalonkan diri sebagai wali kota Bandung. Yossi resmi menjadi Plt Sekda sejak 11 Maret 2013.

Kepada wartawan, Toto juga membantah diperintah Dada untuk menyuap hakim Setyabudi.

Saat ditanya mengenai pemberian Toto kepada Setyabudi berupa jasa pria dewasa, Toto mengaku tidak tahu.

"Saya tidak tahu gratifikasi seks yang bapak maksud, yang jelas permintaan dia itu saya ladenin, itu saja," ungkapnya.

Toto juga kembali membantah buron saat awal kasus ini disidik KPK. "Tapi, di semua media bilang saya disebut buron, bilang saya buron, bilang DPO, saya tidak pernah buron," ujar Toto.

Dalam kasus dugaan penyuapan ini, KPK menetapkan Toto dan Setyabudi sebagai tersangka. KPK juga menjerat pria bernama Asep Triana yang diduga suruhan Toto serta Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung Herry Nurhayat. Kini, KPK tengah mengembangkan kasus tersebut dengan mengusut dugaan keterlibatan pihak lain, termasuk Dada Rosada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

    Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

    Nasional
    Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

    Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

    Nasional
    Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

    Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

    Nasional
    Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

    Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

    Nasional
    ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

    ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

    Nasional
    Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

    Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

    Nasional
    Reformasi yang Semakin Setengah Hati

    Reformasi yang Semakin Setengah Hati

    Nasional
    Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

    Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

    Nasional
    Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Nasional
    Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

    Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

    Nasional
    ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

    ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

    Nasional
    Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

    Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

    Nasional
    PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

    PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

    Nasional
    SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

    SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

    Nasional
    Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

    Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com