Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa KPK, Luthfi Kenakan Baju Baru Tahanan KPK

Kompas.com - 28/05/2013, 13:25 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq tampak mengenakan baju tahanan terbaru ketika memasuki gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (28/5/2013). Ia menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi. Berbeda dengan sebelumnya yang mengenakan baju warna putih, Luthfi kini memakai baju tahanan berwarna oranye dipadu hitam, yang tampak lebih mencolok.

Ada tulisan "Tahanan KPK" berwarna hitam di bagian dada dan punggung baju tahanan KPK baru tersebut. Baju tahanan oranye serupa rompi ini diluncurkan KPK pada pekan lalu. Semua tahanan KPK akan memakai baju tersebut saat memenuhi panggilan pemeriksaan mulai Senin pekan ini. Bukan hanya Luthfi, baju tahanan juga dikenakan kepada tersangka lainnya, seperti hakim Pengadilan Negeri Bandung Setyabudi Tejocahyono dan Manajer PT The Master Steel yang beberapa waktu lalu tertangkap tangan KPK.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto saat peluncuran baju tahanan pekan lalu mengatakan, KPK sengaja mengganti warna baju tahanan dari putih menjadi oranye agar lebih mencolok. Diharapkan, baju tahanan baru berwarna oranye ini dapat lebih menciptakan efek jera bagi pemakainya. Selain itu, penggunaan warna putih untuk baju tahanan KPK ini pun pernah diprotes PKS.

Sebelum KPK menetapkan Luthfi sebagai tersangka, Ketua Fraksi PKS di DPR Hidayat Nur Wahid menyambangi gedung KPK untuk menyampaikan kritikan partainya. Menurut Hidayat, KPK lebih baik mengganti warna baju tahanannya. Hidayat menilai, warna putih tidak layak dikenakan seorang tersangka korupsi karena warna itu merupakan lambang kesucian.

Bambang juga mengatakan, total ada empat model baju tahanan baru yang diluncurkan. Selain baju tahanan untuk menghadiri pemeriksaan, ada baju tahanan untuk dipakai sehari-hari, baju untuk olahraga berwarna hitam, dan baju yang akan dikenakan khusus untuk mereka yang tertangkap tangan KPK.

Berita terkait kasus ini dapat diikuti dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

    Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

    Nasional
    Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

    Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

    Nasional
    Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

    Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

    Nasional
    Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

    Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

    Nasional
    Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

    Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

    Nasional
    Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

    Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

    Nasional
    Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

    Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

    Nasional
    Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

    Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

    Nasional
    Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

    Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

    Nasional
    Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

    Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

    Nasional
    Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

    Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

    Nasional
    Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

    Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

    Nasional
    Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

    Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

    Nasional
    Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

    Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

    Nasional
    Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

    Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com