JAKARTA. KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa meminta Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat untuk juga membuka data kehadiran berdasarkan sidik jari. Data kehadiran berdasarkan sidik jari dinilai lebih valid dibandingkan data manual.
"Saya berharap BK mengumumkan data presensi berdasarkan finger print, bukan manual. Kalau manual, itu masih banyak yang suka titip absen," ujar Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/5/2013).
Saan mengatakan, data presensi itu bisa menjadi bahan evaluasi bagi kinerja para anggota fraksi terbesar di Parlemen. Hasil itu, kata Saan, akan disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat. "Dari DPP yang pertimbangkan sanksinya seperti apa," imbuh Saan.
Sebenarnya, lanjut Saan, setiap masa sidang usai, fraksi mendapatkan laporan kehadiran anggotanya. Namun, Saan mengaku tak tahu laporan yang diberikan itu berdasarkan sidik jari atau bukan. "Berdasarkan data absen itu, kalau di bawah 50 persen, fraksi akan mengingatkan," ucap anggota Komisi III DPR ini.
Seperti diberitakan, Badan Kehormatan DPR membuka data absensi anggota dewan setelah mendapat desakan publik. Data itu mencakup empat masa persidangan paripurna yang berlangsung pada tahun 2012. Di dalam data itu, sejumlah politisi Partai Demokrat diketahui tingkat kehadirannya tidak sampai 50 persen.
Partai Demokrat
Masa Sidang III, Tahun 2011-2012 (9 Januari-12 April 2012)
1. As'ad Syam 10 persen
2. Jefirstson R. Riwu Kore 40 persen
Masa Sidang IV, Tahun sidang 2011-2012 (14 Mei-13 Juli 2012)
1. Marzuki Alie 20 persen
2. Mirwan Amir 30 persen
3. Syofwatillah Mohzaib 20 persen
4. Milton Pakpahan 40 persen
Masa Sidang I, Tahun Sidang 2012-2013 (16 Agustus-25 Oktober 2012)1. Marzuki Alie 44 persen
2. Nova Iriansyah 44 persen
3. Mirwan Amir 44 persen
4. Dalimi Abdullah DT Indokayo 11 persen
5. Efi Susilowati 44 persen
6. KH. Yunus Roichan 44 persen
7. Achmad Syafi'I 33 persen
8. A. Reza Ali 44 persen
9. Ahnad Nizar Shihab 44 persen
Masa Sidang II, Tahun Sidang 2012-2013 (19 November-14 Desember 2012)
1. Sutan Bhatoegana 25 persen
2. Jafar Nainggolan 25 persen
3. Darizal Basir 25 persen
4. Zulkifli Anwar 25 persen
5. Tri Yulianto 25 persen
6. Herman Khaeron 25 persen
7. Subyakto 25 persen
9. Rosyid Hidayat 25 persen
10. I Wayan Sugiana 25 persen
11. Yusran Aspar 25 persen
12. A Reza Ali 25 persen