Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Kembali Periksa Hakim Pengadilan Tinggi Jawa Barat

Kompas.com - 01/05/2013, 11:05 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan hakim Pengadilan Tinggi Jawa Barat Pasti Serefina Sinaga sebagai saksi terkait penyidikan kasus dugaan korupsi kepengurusan perkara bantuan sosial di Pemerintah Kota Bandung, Rabu (1/5/2013). Serefina akan dimintai keterangan sebagai saksi untuk tersangka kasus itu, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung Setyabudi Tejocahyono.

"Diperiksa sebagai saksi untuk ST (Setyabudi Tejocahyono)," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha.

Bukan kali ini saja Serefina dipanggil KPK. Pada pekan lalu, KPK juga memanggil Serefina untuk diperiksa sebagai saksi. Selain Serefina, hari ini KPK memanggil saksi lainnya, yakni advokat Benny Joesoef, Ebeneser Damanik, Ardi Djati Soemantri, dan Wienarno Djati. Mereka diperiksa karena dianggap tahu seputar kasus yang menjerat hakim Setyabudi tersebut.

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Johan Budi mengungkapkan, ada dugaan Setyabudi tidak bermain sendirian dalam mengurus perkara korupsi bansos Pemkot Bandung. Diduga, ada hakim lain yang ikut bermain dan menerima uang terkait kepengurusan perkara itu. Setyabudi diduga menerima pemberian hadiah atau janji berupa uang terkait kepengurusan perkara bansos Pemkot Bandung.

Setyabudi bersama hakim Ramlan Comel dan Djodjo Djohari merupakan majelis hakim yang menangani perkara tersebut. KPK juga sudah memeriksa Ramlan dan Djojo. Kini, perkara korupsi Bansos Bandung tengah memasuki tahapan banding di Pengadilan Tinggi Jawa Barat.

Beberapa waktu lalu, KPK memeriksa empat hakim, termasuk hakim PT Jabar, sebagai saksi bagi Setyabudi. Keempat hakim itu adalah Ketua Pengadilan Negeri (PN) Bandung Singgih Budi Prakoso, Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Jawa Barat Marni Emmy Mustafa, mantan Ketua PT Jawa Barat, Sareh Wiyono, hakim PT Jawa Barat Kristi Purnamiwulan, serta hakim Pengadilan Tinggi Jawa Barat Ponrian Mundir.

Dalam kasus dugaan korupsi kepengurusan perkara bansos ini, KPK menetapkan empat tersangka. Selain Setyabudi, tersangka lainnya adalah Ketua Gasibu Padjajaran Toto Hutagalung, pelaksana tugas Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung Herry Nurhayat, serta pria bernama Asep Triana yang diduga sebagai orang suruhan Toto. KPK menduga Setyabudi menerima pemberian hadiah atau janji dari Toto, Asep, dan Herry terkait kepengurusan perkara korupsi bansos di Pemkot Bandung.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
KPK Tangkap Tangan Hakim Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PSI Bagi-bagi Buku di Tanjung Priok Bertuliskan 'Kaesang Pangarep'

    PSI Bagi-bagi Buku di Tanjung Priok Bertuliskan "Kaesang Pangarep"

    Nasional
    Jokowi Diminta Percepat Pemecatan Hasyim Asy'ari Agar Tak Ganggu Persiapan Pilkada

    Jokowi Diminta Percepat Pemecatan Hasyim Asy'ari Agar Tak Ganggu Persiapan Pilkada

    Nasional
    Megawati Lantik Ganjar hingga Ahok Jadi Ketua DPP PDI-P

    Megawati Lantik Ganjar hingga Ahok Jadi Ketua DPP PDI-P

    Nasional
    Kaesang Shalat Jumat di Tanjung Priok, Dikawal Banser Seragam Lengkap

    Kaesang Shalat Jumat di Tanjung Priok, Dikawal Banser Seragam Lengkap

    Nasional
    Megawati Soal Hasyim Terbukti Lakukan Tindakan Asusila: Pusing Saya

    Megawati Soal Hasyim Terbukti Lakukan Tindakan Asusila: Pusing Saya

    Nasional
    Kemendikbud Peringatkan Rektor Unair yang Copot Dekan FK karena Tolak Dokter Asing

    Kemendikbud Peringatkan Rektor Unair yang Copot Dekan FK karena Tolak Dokter Asing

    Nasional
    Menko Polhukam: Banyak Kementerian/Lembaga Minta Nama-nama Pejabat yang Terlibat Judi 'Online'

    Menko Polhukam: Banyak Kementerian/Lembaga Minta Nama-nama Pejabat yang Terlibat Judi "Online"

    Nasional
    Dokter Ungkap Alasan Prabowo Tak Pilih RS Luar Negeri untuk Operasi Kaki Kirinya

    Dokter Ungkap Alasan Prabowo Tak Pilih RS Luar Negeri untuk Operasi Kaki Kirinya

    Nasional
    Jokowi: Swasembada Pangan Proses yang Panjang, Iklim Sangat Memengaruhi

    Jokowi: Swasembada Pangan Proses yang Panjang, Iklim Sangat Memengaruhi

    Nasional
    Sambangi Pasar Cekkeng Sulsel, Jokowi Beli Bawang Merah hingga Jeruk

    Sambangi Pasar Cekkeng Sulsel, Jokowi Beli Bawang Merah hingga Jeruk

    Nasional
    Warga Meninggal Saat Tunggu Rombongan Jokowi di Sulsel, Istana Sampaikan Dukacita

    Warga Meninggal Saat Tunggu Rombongan Jokowi di Sulsel, Istana Sampaikan Dukacita

    Nasional
    Tahapan Pilkada 2024 Dipastikan Tak Terganggu meski Ketua KPU Dipecat

    Tahapan Pilkada 2024 Dipastikan Tak Terganggu meski Ketua KPU Dipecat

    Nasional
    Datangi Sekolah Partai, Megawati Bakal Pimpin Sumpah Jabatan Pengurus DPP PDI-P

    Datangi Sekolah Partai, Megawati Bakal Pimpin Sumpah Jabatan Pengurus DPP PDI-P

    Nasional
    Delegasi Biro Komite Palestina PBB Berkunjung, Kemenlu: Indonesia Tekankan Tercapainya Gencatan Senjata

    Delegasi Biro Komite Palestina PBB Berkunjung, Kemenlu: Indonesia Tekankan Tercapainya Gencatan Senjata

    Nasional
    SYL Akan Bacakan Pleidoi Sendiri Hari Ini

    SYL Akan Bacakan Pleidoi Sendiri Hari Ini

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com