Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Korupsi Tipikor Didominasi Kejaksaan

Kompas.com - 22/04/2013, 15:49 WIB
Amir Sodikin

Penulis

Chevron adalah perusahaan minyak multinasional asal Amerika Serikat. Namun, ternyata sidang-sidang Chevron tetap sepi dari liputan awak media. Di jejaring sosial, kasus ini justru jadi olok-olok terhadap kinerja Kejaksaan. Memang, salah seorang terdakwa dan rekan-rekannya terlihat aktif berkampanye untuk menyatakan dirinya tak terlibat, dan menganggap kasus itu tak layak disidangkan di Pengadilan Tipikor.

Kejaksaan Agung mendakwa Chevron melakukan bioremediasi fiktif karena yang dibioremediasi bukanlah tanah tercemar. Kejaksaan juga menganggap kontraktor yang menjalankan pekerjaan bioremediasi tak memiliki izin pengolahan limbah, terutama bioremediasi.

Saksi-saksi pun jumlahnya sudah puluhan dihadirkan. Salah satu keterangan menarik dari Kepala Deputi IV Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Masnellyarti Hilman, yang menyatakan izin bioremediasi hanya diwajibkan bagi penghasil limbah yaitu Chevron. Sementara itu, kontraktor pelaksana teknis tak perlu mengurus izin.

Ketentuan itu merujuk pada Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3 juncto PP No 85 Tahun 1999 tentang perubahan atas PP No 18 Tahun 1999.

Sampai di situ, Chevron di atas angin. Kejaksaan pun mendatangkan ahli yang akan memberatkan Chevron. Maka dipanggillah Edison Effendi yang sempat mendampingi Kejaksaan ketika menyidik kasus ini. Namun, kehadiran Edison justru memicu perlawanan mematikan dari kubu terdakwa.

Usut punya usut, Edison dianggap sebagai orang yang memiliki kepentingan karena menurut kubu terdakwa, Edison pernah mengikuti tender di Chevron dan kalah. Hingga di situ, di berbagai media sosial, publik banyak mereka-reka apa yang terjadi dengan Kejaksaan dan kasus itu.

Itulah kira-kira yang membedakan cara kerja taktis antara KPK dan Kejaksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com