Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri-KNKT Koordinasi Kecelakaan Pesawat Lion Air

Kompas.com - 16/04/2013, 19:37 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait kasus gagal mendarat pesawat Lion Air di ujung barat landasan pacu Bandara Ngurah Rai, Bali. Polisi menunggu hasil penyelidikan dan investigasi KNKT yang akan menunjukkan apakah ada kelalaian dari pilot pesawat untuk melihat dugaan unsur pidananya.

"Kita lihat nanti hasil perkembangan dari KNKT sampai sejauh mana, nanti rekomendasinya seperti apa dan kita terus komunikasikan,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2013).

Untuk diketahui, kepolisian pernah memidanakan pilot Garuda Indonesia, Marwoto Komar, karena dianggap lalai. Kelalaian pilot dinilai menjadi penyebab pesawat Garuda Indonesia GA 200 mengalami kecelakaan di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, pada 7 Maret 2007 lalu yang menyebabkan beberapa korban jiwa meninggal dunia. Di Pengadilan Negeri Sleman, Marwoto divonis dua tahun penjara, tetapi kemudian diputus bebas murni oleh Pengadilan Tinggi Yogyakarta.

Agus menjelaskan, ada beberapa bentuk kelalaian yang dapat dipidana, di antaranya kelalaian yang mengakibatkan kerugian materiil, menimbulkan korban luka atau meninggal dunia. Namun, dalam kasus kecelakaan pesawat, Polri akan mendalami unsur kelalaiannya terlebih dahulu dan bertindak sesuai kewenangan kepolisian.

Jika masuk ke ranah hukum pidana, lanjut Agus, kelalaian dapat dijerat dengan Pasal 359 dan 360 KUHP.

Sebelumnya diberitakan, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-904 terbang dari Bandung menuju Denpasar gagal mendarat dan jatuh ke laut di ujung barat landasan pacu Bandara Ngurah Rai, Bali, pukul 15.35 Wita, Sabtu (13/4/2013). Badan pesawat patah di dekat ekor dan mengapung di Pantai Segara, Kuta.

Pesawat itu membawa 101 penumpang dan tujuh awak. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, tetapi sejumlah penumpang mengalami luka-luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Nasional
    'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

    "Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

    Nasional
    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Nasional
    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Nasional
    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Nasional
    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Nasional
    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Nasional
    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com