JAKARTA, KOMPAS.com — Setahun menjelang pelaksanaan Pemilu 2014, aktivitas rapat yang dilakukan komisi-komisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) semakin berkurang. Pada Kamis (4/4/2013) ini saja, hanya Komisi VI yang melakukan rapat dengar pendapat sebanyak dua kali. Namun, rapat kedua yang seharusnya dilakukan pada pukul 13.00 akhirnya ditunda karena sedikitnya wakil rakyat yang hadir.
"Ya memang rapat akhirnya ditunda karena yang bisa hanya 12 orang," ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Aria Bima saat dihubungi, Kamis siang.
Aria mengatakan, sedikitnya anggota Dewan yang hadir karena masih disibukkan dengan urusan daftar calon anggota legislatif sementara (DCS) yang harus diserahkan pada awal April ini.
"Sebagian besar masih melengkapi dokumen KPU," katanya.
Padahal, rapat itu sedianya akan dihadiri sejumlah Deputi BUMN dan PT Industri Sandang Nusantara. Sebelum rapat itu, Komisi VI juga melakukan rapat dengan pejabat BUMN pada pagi harinya, tetapi hanya dihadiri delapan anggota dewan. Meski demikian, rapat tetap dilanjutkan, tetapi tidak menghasilkan keputusan apa pun karena tidak memenuhi kuorum.
Sementara itu, di komisi-komisi lain, tidak tampak aktivitas berarti. Hanya sejumlah alat kelengkapan yang melakukan rapat seperti Badan Legislasi (Baleg) yang melakukan rapat internal tentang RUU Pilpres dan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) yang bertemu dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pada rapat paripurna Selasa (2/4/2013) lalu, jumlah anggota dewan yang hadir pun kian berkurang. Biasanya, dalam setiap rapat paripurna dilakukan, sekitar 300 anggota Dewan hadir. Pada Selasa kemarin, tampak hanya ada 290 anggota yang hadir dari total 550 anggota yang ada.
Ikuti berita terkait dinamika politik jelang Pemilu 2014 dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014