JAKARTA, KOMPAS.com - TNI berjanji menindak tegas prajuritnya, bila terbukti terlibat dalam penyerangan Lapas Kelas IIB Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keterbukaan juga akan dikedepankan.
"Saya janji, bahwa siapa yang salah saya hukum," tegas Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jendral Pramono Edhie Wibowo, dalam jumpa pers, di Mabes AD, Jakarta Pusat, Jumat (29/3/2013). Tapi, imbuh dia, siapapun yang benar juga akan dia bela.
"(Kedua janji) itu prinsip (TNI) Angkatan Darat," tegas Pramono. Dia pun mengatakan keterbukaan juga akan dikedepankan. Karena Indonesia adalah negara hukum, tambah Pramono, maka semua harus mengikuti aturan yang ada.
Menyusul temuan indikasi keterlibatan anggota TNI dalam penyerangan lapas yang menewaskan empat tahanan itu, TNI AD telah membentuk tim investigasi. Tim bekerja mulai Jumat (29/3/2013). Tidak ada batas waktu penuntasan kerja tim investigasi, tetapi dia menjanjikan kecepatan seperti saat mengungkap dan memroses insiden penyerangan Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan beberapa waktu lalu.
Pramono menolak menyebutkan apa saja indikasi yang mengarahkan keterlibatan anggota TNI dalam penyerangan tersebut. "Ini indikasi awal, tidak akan saya sebutkan apa bunyinya. Akan saya dalami, karena itu temuan pihak lain. Saya ingin menyelesaikan dengan setuntas-tuntasnya," katanya.
Seperti diberitakan, gerombolan bersenjata api laras panjang, pistol, dan granat datang menyerang lapas, Sabtu (23/3/2013) dini hari. Dalam peristiwa itu, empat tersangka kasus pembunuhan anggota Kopassus, Sersan Satu Santosa, ditembak mati.
Keempat tahanan itu adalah Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, dan Yohanes Juan Manbait. Serangan pelaku dinilai sangat terencana. Mereka melakukan aksinya dalam waktu 15 menit dan membawa CCTV lapas. Pelaku diduga berasal dari kelompok bersenjata yang terlatih.
Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Gerombolan Serang Lapas Cebongan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.