Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono: Polri Harus Lakukan Introspeksi

Kompas.com - 08/03/2013, 11:43 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung meminta kepada Kepolisian untuk introspeksi diri terkait pertikaian dengan aparat Tentara Nasional Indonesia. Menurut Pramono, penyimpangan yang dilakukan para aparat Kepolisian menjadi salah satu faktor yang menimbulkan kecemburuan.

"Dalam berbagai hal kita dipertontonkan dalam persoalan, misalnya, korupsi simulator. Seorang jenderal bintang dua (Djoko Susilo) begitu besar korupsinya dan ternyata istrinya juga banyak. Ini menurut saya menjadi contoh tidak baik bagi Polri. Untuk itu, Polri juga harus introspeksi," kata Pramono di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat ( 8/3/2013 ).

Hal itu dikatakan Pramono menyikapi penyerangan dan pembakaran Markas Polres Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, oleh puluhan anggota TNI Artileri Medan 15/76 Martapura. Mereka juga merusak Markas Polsek Martapura serta beberapa pos polisi di Baturaja.

Pramono memberi contoh lain, yakni pemandangan yang biasa dilihat di daerah, yakni ketimpangan kesejahteraan antara komandan kodim dengan kepala polres. Padahal, kata dia, keduanya berada di wilayah yang sama.

Penyimpangan yang dilakukan aparat Kepolisian, tambah Pramono, membuat aparat TNI menjadi mudah marah ketika bersinggungan dengan aparat Kepolisian. Padahal, kebanyakan pemicu pertikaian keduanya selama ini hanya karena masalah sepele.

"Terhadap penyerangan di Sumsel, Mabes TNI harus berikan hukuman seberat-beratnya bagi siapapun yang melakukan tindak kekerasan. Ini negara demokrasi. Penyelesaian tidak boleh setengah hati," kata politisi PDI Perjuangan itu.

Pramono menambahkan, pemerintah harus melihat dan menyelesaikan ketimpangan sosial antarkedua institusi itu. Menurut dia, harus ada penghargaan dan penghormatan kepada aparat TNI untuk mengurangi ketimpangan.

"Negara ini negara besar. Pertahanan harus kuat. Tidak boleh kemudian dalam demokrasi kita abaikan pertahanan. TNI tidak boleh dilemahkan. TNI sekarang belum terlalu kuat. Untuk itu, harus berikan porsi yang cukup untuk lebih kuat," pungkas Pramono.

Seperti diberitakan, akibat penyerangan sekelompok oknum TNI, 4 anggota polisi dan 1 petugas kebersihan Markas Polres OKU terluka. Kapolsek Martapura Komisaris Ridwan pun luka berat.

Ketika tiba, tanpa dialog, tiba-tiba sekelompok tentara itu menyerang petugas kepolisian dengan pukulan, tendangan, dan senjata tajam. Nyaris tak ada perlawanan dari pihak polisi yang hanya berjumlah sekitar 50 orang. Kapolres OKU Ajun Komisaris Besar Azis Saputra juga terluka.

Penyerangan ini merupakan buntut penembakan yang menewaskan Prajurit Satu Heru Oktavianus (23) dari Artileri Medan (Armed) 15/76 Martapura oleh personel kepolisian lalu lintas Sektor Baturaja Brigadir BW pada 27 Januari lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com