Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Halaman Buku Berikutnya Versi Anas Urbaningrum

Kompas.com - 25/02/2013, 08:40 WIB

KOMPAS.com - Mendung menggelayut di kediaman Anas Urbaningrum di Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, hari-hari belakangan ini. Namun, hal itu tidak menurunkan semangat awak media, mereka yang bersimpati, dan warga masyarakat memandangi rumah yang rapat dipagari itu.

Minggu (24/2), Anas tak terlihat di rumahnya sejak pagi. Dia baru tiba setelah hari gelap. Minggu malam, rumahnya kedatangan banyak tamu. Itulah hari pertama sejak ia memilih mundur dari Ketua Umum Partai Demokrat, Sabtu lalu.

Hari Sabtu, dari dalam rumah dengan sejumlah ornamen bergaya Jawa Tengah itu terdengar suara seseorang melantunkan ayat-ayat Al Quran. Kolega Anas sewaktu di Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam, Abdul Kholik, datang memberikan dukungan moral. Abdul menjelaskan, Anas sehat dan semangat. ”Di dalam nonton televisi dan baca koran. Kadang juga bermain dengan anaknya. Dia masih segar dan semangat,” ujar Abdul.

Pukul 12.15, Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Saan Mustopa mendatangi rumah Anas mengendarai Mitsubishi Pajero. Saan menolak memberikan keterangan dan langsung masuk. Tak lama berselang, Ketua Divisi Publik Demokrat Gede Pasek Suardika juga datang. Gede Pasek berbatik biru menumpang Toyota Land Cruiser.

Anas menampakkan diri sekitar pukul 13.00 kepada wartawan. Ia didampingi Saan Mustopa serta diiringi para kerabat dekat. Anas akan berangkat ke kantor DPP Demokrat untuk jumpa pers. Pukul 13.30, Anas meninggalkan kediamannya bersama iring-iringan mobil para kolega dan kerabat.

Di kantor DPP Demokrat di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, puluhan wartawan sudah menunggu sejak pagi. Saat Anas datang pukul 14.00, jalan yang hendak dilaluinya penuh puluhan fotografer dan juru kamera televisi. Dengan susah payah menerobos kerumunan disertai sejumlah pengawal, Anas akhirnya dapat memberikan keterangan, yang dihadiri juga oleh kader partainya. Karena riuh dan muncul kekacauan, Anas minta semua tenang dan tertib, tidak ada yang teriak-teriak.

Anas tiba mengenakan jas kebesaran partainya berwarna biru. Setelah menyatakan berhenti sebagai ketua umum, jas kebesarannya dilepas sebagai simbol.

Dalam jumpa pers, Anas tidak sekadar menyampaikan sikap terkait status hukumnya sebagai tersangka kasus Hambalang. Ia juga menggunakan kesempatan itu untuk menyampaikan pesan politik.

”Hari ini, saya nyatakan ini baru halaman pertama,” kata Anas, diiringi tepuk tangan pendukungnya.

Di setiap buku, halaman pertama umumnya basa-basi saja. Cerita utama biasanya ada di halaman-halaman berikutnya. Kita tunggu saja! (FER/K11/K02)

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang
Krisis Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

    Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

    Nasional
    SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

    SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

    Nasional
    DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

    DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

    Nasional
    Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

    Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

    Nasional
    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

    Nasional
    KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

    KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

    Nasional
    Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

    Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

    Nasional
    Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

    Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

    Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

    Nasional
    MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

    MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

    Nasional
    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Nasional
    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    Nasional
    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com