Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Max : Rapimnas, Partai Demokrat Kondusif Kembali

Kompas.com - 12/02/2013, 22:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, optimistis situasi partainya akan lebih kondusif setelah Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas). Partai ini menjadwalkan Rapimnas pada 17 Februari 2013.

"Pada tanggal 17 Februari nanti ada Rapimnas. Nanti akan lebih kondusif. Semua komitmen membesarkan partai akan ditumbuhkan," ujar Max, di Gedung DPR, Selasa (12/2/2013). Rapimnas ini, sebut dia, akan menjadi ajang konsolidasi pengurus dari pusat hingga cabang.

Menurut Max, saat ini memang ada banyak perbedaan pandangan atas keputusan Majelis Tinggi partai yang mengambil alih seluruh tugas dan kewenangan terkait penataan dan konsolidasi partai. Tapi, ujar dia, pengurus daerah partai ini juga sudah berkomitmen untuk mendongkrak kembali elektabilitas Partai Demokrat.

Penandatanganan pakta integritas, Minggu (10/2/2013), yang diikuti seluruh DPD Partai Demokrat, menurut Max adalah salah satu wujud komitmen tersebut. "Selain itu, DPC perlu dikumpulkan karena DPC ini ujung tombak, dia lah yang menghubungkan kader dengan masyarakat. Jadi harus timbulkan citra positif," kata Max.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Jhonny Allen mengatakan belum bisa memastikan lokasi perhelatan Rapimnas. "Kemungkinan akan dilakukan di Jakarta atau di Jabotabek," ucap Jhonny, Selasa (12/2/2013). Tapi dia memastikan Rapimnas tidak mengagendakan pembahasan tentang status Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. "Anas tetap Ketua Umum. Tidak ada yang namanya pengambilalihan. Yang ada hanya bapak mengajari anak-anaknya. Memang tidak boleh?" kata Jhony.

Seperti diberitakan, SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat turun tangan kembali mengurusi partainya secara langsung. Langkah ini menyusul beragam hasil survei yang memunculkan data penurunan drastis elektabilitas partai.

Rilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), misalnya, menyebutkan elektabilitas Partai Demokrat terjun bebas dibandingkan capaian suara pada Pemilu 2009. Survei SMRC menyebutkan bila pemilu digelar hari ini, hanya 8,3 persen responden yang memilih Partai Demokrat. Angka tersebut bahkan tak mencapai separuh raihan suara partai ini pada Pemilu 2009.

Pada Jumat (8/2/2013), SBY menyampaikan delapan langkah penyelamatan partai. Selain itu, Majelis Tinggi juga sepakat menggelar rapimnas untuk kembali melakukan konsolidasi internal.

Berita terkait dapat dibaca pada topik: Kemelut Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

    Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

    Nasional
    Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

    Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

    Nasional
    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Nasional
    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Nasional
    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

    Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

    Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

    Nasional
    Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

    Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

    Nasional
    Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

    Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

    Nasional
    Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

    Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

    Nasional
    Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

    Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

    Nasional
    Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

    Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

    Nasional
    Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

    Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

    Nasional
    Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

    Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

    Nasional
    Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

    Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com