Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Lakukan Pembonsaian Politik pada Anas?

Kompas.com - 09/02/2013, 10:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Keputusan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengambil alih semua tugas dan kewenangan terkait penataan dan konsolidasi partai dinilai sebagai upaya pembonsaian politik pada Anas. Seolah detail, konferensi pers SBY pada Jumat (8/2/2013) malam banyak makna bersayap.

"Intinya, SBY sedang melakukan korporatisme politik atas posisi Anas. Istilah gampangnya, sedang melakukan pembonsaian politik, dengan memosisikan Anas masih sebagai Ketua Umum secara de jure, tapi secara de facto diambil alih Majelis Tinggi di mana SBY sebagai ketuanya," tutur pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, Jumat malam. Meski demikian, ketidaklugasan SBY dalam pidatonya itu bisa ditafsirkan berbeda oleh Anas Urbaningrum.

Misalnya, lanjut Gun Gun, soal permintaan SBY ke Anas yang harus fokus ke masalah hukum yang dituduhkan. Ini karena, sampai sekarang, Anas belum menjadi tersangka. "Gaya bahasa SBY selalu demikian, high context culture, tidak to the point, diplomatis, meski maksudnya terbaca," kata Gun Gun. Dia melihat konsekuensi dari gaya bahasa SBY ini adalah secara wacana terlihat detail, tapi sebenarnya di banyak bagian ada makna bersayap. "Kalimat retoris yang multitafsir."

Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute ini menambahkan, dalam posisi seperti ini Anas dan kawan-kawan juga akan melihat perkembangan dan belum akan mengambil langkah selanjutnya. Hal itu termasuk soal konsolidasi dengan DPD dan DPC yang merupakan basis pendukung Anas. "Saya yakin Anas masih akan memberi tafsir berbeda tentang posisinya," ucap Gun Gun. 

Berita terkait dapat dibaca dalam topik Demokrat "Terjun" Bebas

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com