Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Waspadai Politik Sandera di 2013

Kompas.com - 30/12/2012, 15:43 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Agenda pemberantasan korupsi di tahun 2013 diperkirakan bakal semakin ramai dibanding tahun 2012. Hanya, pemberantasan korupsi di 2013 dikhawatirkan akan ditunggangi kepentingan politik dari kelompok tertentu menjelang Pemilu 2014.

"Politik sandera akan terjadi 2013," kata Ketua DPP PDIP Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan Trimedya Panjaitan saat jumpa pers catatan akhir tahun PDI-P di Jakarta, Minggu (30/12/2012).

Trimedya memperkirakan situasi seperti pengungkapan kasus suap cek perjalanan ketika pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004 bakal terjadi di 2013. Pada September 2008 atau sekitar enam bulan menjelang Pemilu 2009, kata dia, Agus Condro mengungkap ada sejumlah politisi PDI-P di parlemen yang menerima cek perjalanan. Kasus itu lalu diusut Komisi Pemberantasan Korupsi.

Trimedya mengatakan, perkara itu merusak perolehan suara PDI-P di Pemilu 2009. Suara PDI-P turun enam persen dibanding Pemilu 2004. Trimedya mengaku bahwa pengalaman itu yang akan diwaspadai pihaknya menjelang Pemilu 2014.

Ke depan, tambah Trimedya, pihaknya bakal lebih ketat mengawasi kadernya yang berada di legislatif, terutama anggota DPR yang berurusan dengan pembahasan anggaran. Begitu pula dengan kader yang berada di eksekutif.

"Para kepala daerah yang terlibat pengadaan barang dan jasa kita meminta mereka lebih hati-hati. Itu tantangan yang paling berat di 2013," kata anggota Komisi III DPR itu.

Trimedya menambahkan, politik sandera itu bisa terjadi lantaran ada tiga institusi penegak hukum yang berada di bawah Presiden, yakni Kepolisian, Kejaksaan, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Tiga lembaga ini yang kita minta netralitasnya. Kalau KPK, meski ada kecurigaan, tapi tidak terlalu kuat," pungkas Trimedya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com