Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

113 Terpidana Mati, 1 Orang Siap Dieksekusi

Kompas.com - 26/12/2012, 16:47 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama tahun 2012, Kejaksaan Agung mencatat terdapat 113 orang terpidana mati. Sebanyak 60 orang terpidana kasus pembunuhan, 51 orang terpidana kasus narkotika, dan 2 orang terpidanakasus terorisme. Dari total tersebut, hanya sekitar 8 orang yang sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht).

"Itu masih dalam proses, masih banyak proses upaya hukum, banding kasasi dan upaya luar biasa, peninjauan kembali (PK), ada yang mengajukan grasi juga. Yang sudah inkracht tidak lebih dari 8 orang. Itu nanti yang akan kita lakukan eksekusi," ujar Jaksa Agung Basrief Arief, di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (26/12/2012).

Sementara itu, menurut Jaksa Agung Muda Pidana Umum Mahfud Manan, total awal terpidana mati tahun 2012 sebanyak 136 orang. Namun, dalam perjalanan melakukan upaya hukumnya, tersisa menjadi 113 orang. Kemudian, dari sekitar 8 orang tersebut, hanya satu yang siap dieksekusi. Eksekusi direncanakan akhir tahun ini. Namun, menurut Mahfud, eksekusi kemungkinkan dilaksanakan Januari 2013, sehingga tahun ini Kejaksaan tidak melakukan eksekusi mati.

"Saya sebenarnya menjadwalkan eksekusi akhir tahun ini satu (orang), karena rumit jadi hanya satu, tetapi ini pun terlambat lagi," terang Mahfud.

Satu orang tersebut terlibat kasus narkotika dan eksekusinya akan dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi Banten. Lamanya eksekusi, disebabkan proses melakukan upaya hukum dari terpidana mati. Untuk satu orang yang siap dieksekusi ini, Mahfud mengatakan, sudah berkoordinasi pada pihak Kajati Banten dan Kemenkumham. Namun, masih menunggu surat penetapan eksekusi.

"Ada koordinasi lain dengan yang terkait yakni dengan Kemenkumham tentang pengalihan tempat eksekusi," terangnya.

Koordinasi dengan pihak kepolisian juga sudah dilakukan. Eksekusi mati pun tinggal menunggu dalam hitungan hari. "Sudah kita koordinasikan. Semua sudah siap, tinggal tentukan hari," kata Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    Nasional
    Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

    Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

    Nasional
    Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

    Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

    Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

    Nasional
    Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

    Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

    Nasional
    WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

    WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

    Nasional
    Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

    Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

    Nasional
    Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

    Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

    Nasional
    Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

    Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

    Nasional
    KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

    KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

    Nasional
    Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

    Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

    Nasional
    Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

    Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

    Nasional
    DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

    DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com