Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Menteri Agama: Jangan Percaya Isu Kiamat!

Kompas.com - 19/12/2012, 18:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta masyarakat untuk tidak percaya akan ramalan kiamat yang jatuh pada 21 Desember. Nasaruddin melihat bahwa hari kiamat akan datang setelah ada tanda-tanda kiamat kecil terjadi.

"Di dalam Islam, tanda-tanda untuk kiamat itu ada kiamat kubra (besar) dan kiamat sugra (kecil). Tanda-tanda kiamat kecil ini kan belum, jadi saya pikir jangan percaya," ujar Nasaruddin, Rabu (19/12/2012), di sela-sela acara Silaknas ICMI di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

Nasaruddin menuturkan, percaya pada ramalan bisa saja merupakan tindakan musyrik. "Kalau nggak, musyrik. Pokoknya jangan, nanti ada trauma, pokoknya itu jangan percaya," katanya.

Isu kiamat yang bermula dari pemahaman akan penanggalan suku Maya merebak dalam beberapa tahun terakhir. Hari Jumat (21/12/2012) mendatang dikatakan sebagai hari akhir ketika Bumi akan mengalami kehancuran dan makhluk hidup di dalamnya akan musnah. Beberapa kalangan yang percaya akan ramalan tersebut menyusun berbagai persiapan. Ada yang membuat bahtera Nuh di China hingga menyiapkan ritual khusus.

Pada hari itu, menurut kalender suku Maya, Matahari terletak di rasi Sagittarius. Jauh di belakangnya, ada pusat Galaksi Bimasakti yang memiliki lubang hitam bermassa 4 juta kali massa Matahari. Kesegarisan Bumi, Matahari, dengan pusat Galaksi ini dituding akan mengoyak Matahari dan anggota Tata Surya lain. Gaya pasang surut dari pusat Galaksi dianggap akan makin besar karena Matahari sedang di bidang Galaksi. Sementara kalangan ilmuwan membantah bahwa kiamat akan terjadi Jumat nanti. Kiamat 2012 adalah kesalahan interpretasi.

Baca juga:
Kiamat 2012, Isu Petaka dari Antariksa

Kiamat 2012, Gejolak Bumi dan Matahari
Mampukah Manusia Lari dari Kiamat?

Selengkapnya, baca di topik pilihan:
Kiamat Sudah Dekat?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com