JAKARTA, KOMPAS.com - Pengunduran diri Andi Mallarangeng sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga setelah KPK menetapkannya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dapat menjadi momentum bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengkonsolidasikan kinerja Kabinet Indonesia Bersatu II sebelum Pemilu 2014. Salah satu caranya, Presiden dapat melakukan bongkar pasang kabinet, utamanya pos-pos yang tidak berkinerja.
"Ini kesempatan berharga jelang tahun politik pada 2013. Kalau ditunda, dan semakin dekat ke pemilu, akan semakin susah. Menteri yang baru juga memerlukan adaptasi," kata pengamat politik Burhanuddin Muhtadi kepada Kompas.com, Jumat (7/12/2012).
Kabinet yang berkinerja baik dapat menaikkan citra Partai Demokrat sebagai partai pemerintah. Terlebih, Presiden, dalam beberapa kesempatan, telah mengatakan ingin memberikan peninggalan (legacy) yang baik kepada presiden berikutnya.
Ketika ditanya seberapa besar kemungkinan Presiden melakukan reshuffle susunan kabinet, Burhan hanya mengatakan, hal tersebut bisa saja terjadi.
"Namun, Presiden akan berhitung secara hati-hati," kata Burhan. Presiden berpotensi menghadapi persoalan dukungan politik di Parlemen, terutama bila mengganti menteri-menteri tak berkinerja yang berasal dari partai politik.
Secara terpisah, pengamat politik M Qodari mengatakan, Presiden bisa saja menggunakan momentum ini untuk memperkuat basis politiknya. Caranya, Presiden memberikan "jatah" kursi Menpora kepada anggota koalisi Parpol Pendukung Pemerintah.
Presiden disebut-sebut akan menunjuk pengganti Andi pada Jumat sore ini.
"Tunggu dari Presiden aja. Katanya hari ini diputuskan," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Istana Negara, Jakarta, Jumat, ketika ditanya apakah dirinya yang mengambil alih tugas Menpora. Secara struktural, jabatan Menpora berada di bawah koordinasi Agung.
KPK menetapkan Andi sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pada Kamis (6/12/2012).
Mantan juru bicara Presiden ini juga telah dicegah ke luar negeri selama 6 bulan. Selain Andi, turut dicegah bepergian ke luar negeri adalah orang berinisial AZM (swasta) dan MAT (dari PT Adhi Karya).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.