Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Susno, Penarikan Penyidik Polri di KPK Hal Biasa

Kompas.com - 07/12/2012, 09:27 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal (Purn) Susno Duadji menilai, penarikan penyidik Polri yang bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi wajar. Hal itu, kata dia, sudah rutin dilakukan ketika dirinya menjabat Kabareskrim.

"Sebenarnya, sejak saya jadi Kabareskrim (penarikan penyidik) itu sudah biasa, rutin kita menarik," kata Susno ketika ditemui di kediamannya di Jakarta, dalam wawancara bersama Kompas.com dan KompasTV, Kamis (6/12/2012) malam,

 

Ia dimintai tanggapan terkait polemik penarikan sejumlah penyidik KPK oleh Polri. Susno mengatakan, semasa dirinya menjabat Kabareskrim, Bareskrim terlebih dulu memberitahu kepada KPK sebelum menarik penyidik. Bareskrim juga menyiapkan terlebih dulu penyidik pengganti dari lulusan sekolah staf dan pimpinan (sespim) terbaik.

Menurut Susno, penarikan penyidik untuk kepentingan jenjang karir penyidik tersebut. "Penyidik itu kan paling tinggi AKBP. Gimana mau naik Kombes kalau di situ terus. Jadi dirotasi. Sudah biasa dirotasi," kata dia.

Susno berpendapat, penarikan penyidik saat ini dipandang miring oleh publik karena mencuatnya konflik antara KPK-Polri. Ketika dimintai tanggapan masifnya penarikan penyidik pascapengungkapan kasus dugaan korupsi pengadaan simulator surat izim mengemudi di Korps Lalu Lintas Polri, Susno tak mau berpendapat lantaran tak tahu kondisi sebenarnya.

"Di era saya tidak ada (ditarik karena berkonflik). Kalau sekarang, apakah ada, saya enggak tahu. Apakah memang (masa tugas) sudah berakhir atau belum, apakah yang ditarik ini para penyidik kasus simulator atau bukan, saya tidak tahu," ucapnya.

Seperti diketahui, Komisaris Novel Baswedan salah satu penyidik kasus simulator. Dia salah satu yang ditarik. Apakah wajar ditarik?, "Kemudian timbul pertanyaan, apakah memang sudah berakhir masa tugasnya atau belum. Kalau ditarik karena menyidik kasus itu (simulator), lalu masa tugasnya belum berakhir, berarti tidak wajar," jawab Susno.

Seperti diberitakan, Kepolisian terus melakukan penarikan penyidiknya di KPK. Terakhir, Polri menarik 13 penyidiknya dengan alasan habis masa tugas mereka serta dalam rangka pembinaan karir. Pihak Polri menyebut akan menyiapkan penyidik terbaik sebagai pengganti.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
KPK Krisis Penyidik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com