Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Penghuni Pertama Rutan Guntur

Kompas.com - 29/11/2012, 19:10 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menggunakan rumah tahanan yang berlokasi di Kompleks Polisi Militer Komando Daerah Militer Jaya (Pomdam Jaya) di kawasan Guntur, Manggarai, Jakarta Selatan. KPK akan memindahkan dua tahanannya, yakni Zulkarnaen Djabar dan Heru Kisbandono ke Rutan Guntur.

“Jadi ada dua yang akan dipindah. Dua tahanan itu adalah ZD (Zulkarnaen Djabar) dan HK (Heru Kisbandono) kalau enggak hari ini ya besok,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Kamis (29/11/2012).

 

Zulkarnaen adalah anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat yang menjadi tersangka kasus dugaan penerimaan suap penganggaran proyek Al Quran dan laboratorium Kementerian Agama, sedangkan Heru merupakan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pontianak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap kepengurusan perkara korupsi pemeliharaan mobil dinas di DPRD Grobogan Jawa Tengah. Keduanya kini ditahan di rutan yang terletak di basement Gedung KPK.

Johan mengungkapkan, kedua tahanan itu dipindahkan ke Rutan Guntur karena sebagian sel di Rutan KPK tengah direnovasi. “Alasannya ada perbaikan di Rutan KPK. Kita lihat ada kebocoran, rembesan air, jadi ini pemindahan yang akan dilakukan KPK terhadap dua tahanan yang sedang dalam penyidikan,” ujarnya.

Nantinya, lanjut Johan, rutan yang ada di Gedung KPK akan digunakan untuk tahanan-tahanan baru. Kemungkinan juga, menurutnya, akan ada pemisahan rutan untuk tahanan perempuan dan laki-laki. Seperti diberitakan sebelumnya, KPK bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia untuk meminjam pakai bangunan di Kompleks Pomdam Jaya sebagai rutan.

Sejauh ini, KPK sudah membangun dua sel di Kompleks Pomdam Jaya sehingga siap digunakan sebagai tempat tahanan sipil. Masing-masing sel luasnya 15 meter per segi dan dapat dihuni dua tahanan. Rutan tersebut akan dikelola KPK, termasuk sistem pengamanannya. Hanya orang-orang yang mendapat izin KPK yang diperbolehkan masuk ke rutan.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com