Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Harus Prioritaskan Kasus Century

Kompas.com - 29/11/2012, 00:19 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi diminta mengutamakan pengusutan dugaan pelanggaran hukum dalam kasus bail out Bank Century.

"Semakin cepat proses hukum kasus Century, semakin baik karena memberi kepastian hukum kepada tokoh-tokoh yang disebut-sebut terlibat," kata Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi, Rabu (28/11/2012), di Jakarta.

Sebagaimana diberitakan, wacana agar DPR segera menggunakan hak menyatakan pendapat (HMP) dalam kasus bail out Bank Century semakin menguat, terutama terkait dengan keterlibatan Boediono, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang kini menjadi Wakil Presiden. Apalagi, KPK mengungkapkan bahwa Boediono berperan dalam proses pemberian dana talangan kepada Bank Century senilai Rp 683 miliar dan bail out Rp 6,7 triliun.

Hendardi mengingatkan, kasus bail out Bank Century menjadi wacana publik sejak tahun 2009, menggunakan dana besar, serta diduga terkait elite politik. Pengusutan ini juga dijanjikan para komisioner KPK saat proses pemilihan mereka di DPR.

Menurut Hendardi, memang tidak mudah membongkar bail out Bank Century karena termasuk kasus besar dan banyak tekanan politik. Namun, KPK harus memenuhi janjinya. Jangan sampai komisi itu justru memunculkan kasus-kasus menengah lain yang memiliki nilai publisitas tinggi sebagai dalih untuk menutupi lambatnya proses hukum Century.

"Jerat nama-nama yang sering disebut terlibat pelanggaran hukum bail out Century jika memang bisa dibuktikan bersalah. Namun, kalau tidak ditemukan bukti, perlu dinyatakan bahwa mereka tidak bersalah," katanya.

Kepastian hukum itu penting agar jangan sampai ada orang-orang tertentu dihakimi di publik dalam kasus Century, sementara proses hukumnya justru tidak berjalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com