Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Merpati: Pak Dahlan Tak Salah, Saya yang Salah

Kompas.com - 28/11/2012, 22:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kekeliruan penyebutan nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang diduga melakukan pemerasan terhadap direksi PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) kembali terjadi. Kali ini, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Muhammad Hatta atau yang biasa disapa Charlie yang kena getahnya. Direktur Utama Merpati Rudy Setyopurnomo mengakui kekeliruannya itu.

Seusai dimintai keterangan bersama anggota DPR lain, Rudy pun langsung didekati Charlie yang sudah menunggu di luar ruang Badan Kehormatan. Rudy tidak bisa mengelak, pergelangan tangannya dipegang Charlie. Puluhan kamera televisi langsung menyorot ke arahnya. "Iya, saya klarifikasi bahwa Pak Hatta tidak hadir dalam pertemuan tanggal 1 Oktober di Komisi XI," ujar Rudy, Rabu (28/11/2012), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Pertemuan tanggal 1 Oktober 2012 antara direksi Merpati dilaporkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan ke BK sebagai upaya meminta jatah terkait penyertaan modal negara (PMN) Merpati. Terkait penyebutan nama Charlie yang ikut dalam rapat tersebut, Rudy mengaku bahwa ini adalah murni kesalahannya.

"Saya lapor ke Pak Dahlan. Pak Dahlan tidak salah, saya yang salah," ujarnya.

Sebelumnya, Charlie juga sudah menyampaikan ke hadapan pimpinan BK bahwa dirinya tidak mengikuti rapat tersebut. Pada tanggal yang sama, Charlie berada di Klaten, Jawa Tengah, untuk melakukan sosialisasi Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dengan kesalahannya itu, Rudy pun menyatakan dirinya siap digugat secara hukum atas tuduhan pencemaran nama baik. "Oh iya, siap. Saya nggak ada niat mencemarkan nama orang lain," katanya lagi.

Lebih lanjut, Rudy meminta maaf kepada Charlie di hadapan politisi itu. Dia mengaku salah menuliskan nama. Menanggapi permohonan maaf Rudy, Charlie sempat meminta agar Rudy mempertegas namanya. "Tolong disebut Muhammad Hatta dari PAN, Pak," sahut Charlie yang terus memperhatikan penjelasan Rudy.

"Saya mohon maaf kepada Pak Muhammad Hatta bahwa saya salah tulis nama," sambung Rudy.

Nama Charlie sebenarnya tidak masuk dalam laporan Dahlan Iskan pertama kali ke BK DPR. Namun, Dahlan kemudian meralat bahwa dua politisi yang awalnya diadukan melakukan pemerasan seperti M Ichlas El-Qudsy dari Fraksi PAN dan Andi Timo Pangerang dari Fraksi Partai Demokrat tidak ikut dalam rapat tanggal 1 Oktober lalu.

Dirut PT Merpati Rudy Setyapurnomo kemudian mengadukan dua nama baru lainnya, yakni Muhammad Hatta dari Fraksi PAN dan Saidi Butar-Butar dari Fraksi Partai Demokrat.

Baca juga:
Hatta: Lagi-lagi Dahlan Iskan Salah
Linda Megawati: Saya Terpukul Disebut Pemeras
BK Konfrontasi Dirut Merpati dengan Sumaryoto
BK Minta Dahlan Cari Bukti Hukum Pemerasan BUMN
Diperiksa BK 2 Jam, Dirut Merpati Bungkam
Mantan Dirut Merpati Bantah Ada Pemerasan
Hatta: Dahlan seperti Anjing Menggonggong, Kafilah Berlalu

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dahlan Iskan Versus DPR

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

    Nasional
    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Nasional
    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Nasional
    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Nasional
    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Nasional
    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

    Nasional
    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Nasional
    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Nasional
    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Nasional
    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Nasional
    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    Nasional
    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com