Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Tegur Penyidik yang Curhat

Kompas.com - 28/11/2012, 16:06 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Timur Pradopo menyayangkan perbuatan mantan dua penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang menceritakan keluh kesah selama bertugas di KPK kepada media, Selasa (27/11/2012). Kapolri pun telah menegur Komisaris  Hendy F Kurniawan dan Ajun Komisaris Besar  Yudhiawan.

"Yang jelas, itu di luar SOP (prosedur operasi standar). Kemudian sudah kita tegur karena tidak sesuai ketentuan bagaimana menyampaikan sesuatu atas nama institusi," ujar Timur di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/11/2012).

Komisaris Hendy, pada khususnya, kepada media menceritakan kekesalannya terhadap Ketua KPK Abraham Samad. Ia menyebut Abraham tidak profesional. Timur menegaskan, apa yang dibicarakan mantan penyidik tersebut bukan atas nama institusi Polri dan tanpa sepengetahuannya. Kedua penyidik itu pun, menurut dia, belum resmi menempati jabatan di Badan Reserse Kriminal Polri atau masih menunggu di bagian sumber daya manusia (SDM) Polri.

"Tolong dipahami, yang bersangkutan masih baru berada di jajaran Polri lagi. Mereka masih di SDM. Yang bersangkutan sudah ditegur sesuai ketentuan hukum disiplin," ujarnya.

Untuk diketahui sebelumnya, dua mantan penyidik KPK menceritakan kepada media tentang pengalamannya di KPK, Selasa (27/11/2012). Mereka mengungkapkan hal tersebut di ruang Balai Wartawan, Mabes Polri. Komisaris Hendy, salah seorang penyidik yang mengundurkan diri, mengungkapkan, Abraham Samad kerap bertindak sesuka hati dan tidak melakukan penanganan pemberantasan korupsi sesuai SOP.

Sementara itu Ajun Komisaris Besar  Yudhi, penyidik yang masa tugasnya tidak diperpanjang oleh Polri, hanya menceritakan sedikit pengalamannya sebelum menjadi penyidik di KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com