Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Belum Tentukan Nasib 7 Penyidik di KPK

Kompas.com - 20/11/2012, 22:01 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah meminta tujuh penyidik asal kepolisian untuk diperpanjang masa tugasnya. Namun, Polri belum juga memutuskan untuk dapat memperpanjang ketujuh penyidik yang habis masa tugas sejak awal November 2012 itu.

"Biasanya habis dulu (masa tugasnya), nanti baru ada jawaban. Saat ini sedang penyiapan oleh staf SDM Polri," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Selasa (20/11/2012).

Menurut Boy, hal itu masih dalam pembahasan bagian Sumber Daya Manusia Polri. Sebelumnya, sebanyak 14 penyidik asal kepolisian telah habis masa tugas di KPK sejak awal November 2012. Enam di antaranya telah dialih-statuskan oleh KPK sebagai pegawai tetap pada 2 Oktober 2012. Satu orang lainnya termasuk penyidik yang mengundurkan diri pada 1 November 2012. Satu orang penyidik ini pun bersama lima lainnya telah berada di Polri dan menunggu tugas baru di Korps Bhayangkara itu. Sehingga terdapat 7 penyidik yang ingin diperpanjang oleh KPK.

Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, jika Polri tidak memperpanjang 7 penyidik tersebut, beberapa penanganan kasus di KPK menjadi sedikit terhambat. Sebab, sebelumnya Polri juga tidak memperpanjang 20 penyidiknya. Disusul 6 penyidik yang mengundurkan diri dari KPK. Sementara Polri beralasan, hal tersebut guna pengembangan karir di kepolisian.

"Ini ada kendala di KPK. Penyidik-penyidik yang tiba-tiba ditarik, ini juga jadi hambatan. Tapi kita berjanji pada masyarakat, kita akan bekerja maksimal. Bayangkan, seluruh penyidik kita ditarik ketika sedang menangani penyidikan Hambalang, Century, dan lain-lain," terang Abraham di Istora Senayan, Senin (19/11/2012).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com