Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Terduga Teroris Poso Belum Teridentifikasi

Kompas.com - 04/11/2012, 13:19 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Identitas seorang teroris yang tewas dalam baku tembak di Desa Karola, Poso Pesisir, Sulawesi Tengah, Rabu (31/10/2012) belum diketahui pasti. Kepolisian masih menunggu keluarga teroris untuk mendapatkan sampel pembanding yang dapat mengungkap identitas resminya.

"Belum dapat sampelnya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar melalui pesan singkat, Minggu (4/11/2012).

Sebelumnya, menurut keterangan terduga teroris yang ditangkap, teroris yang tewas tersebut bernama Jipo alias Ibeng. Namun, polisi belum menemukan kartu tanda penduduk (KTP) Jipo. Jipo, kata Boy, diketahui berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Boy pun memaparkan ciri-ciri Jipo agar mudah dikenali oleh keluarganya.

"Dari hasil pemeriksaan tim DVI, warna kulitnya sawo matang, rambut keriting warna hitam, badan kurus, hidung lurus, dagu panjang, muka lonjong, bibir biasa, tinggi 172 cm," terang Boy.

Boy mengimbau pihak keluarga yang mengenal ciri-ciri tersebut untuk segera mendatangi Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta. Selain untuk mengidentifikasi lebih lanjut, jenazah juga akan diserahkan kepada keluarga.

"Jadi kepada keluarga, jika mengenali pihak yang saat ini kita periksa, dapat hubungi kami," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jipo tewas saat upaya penangkapan oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Rabu (31/10/2012). Selain Jipo, saat itu, kepolisian juga menangkap MR dan RH yang kini telah berada di Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok. Saat penangkapan, polisi juga menyita senjata api, tujuh bom pipa, dan bahan-bahan peledak.

Menurut Boy, mereka tercatat mengikuti pelatihan di Gunung Biru, kawasan Tamanjeka, Poso. Mereka juga diduga terlibat teror ledakan bom yang terjadi beberapa waktu lalu di Poso. Pada Sabtu (3/11/2012), Densus 88 juga meringkus jaringan Poso, yakni Abdul Khalid dan MY, di Jalan Pulau Irian, Kelurahan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota.

Abdul Khalid tewas dalam baku tembak tersebut. Keduanya diduga terlibat beberapa aksi teror di Palu dan Poso serta termasuk jaringan Santoso, teroris yang masih diburu kepolisian. Santoso adalah pemimpin pelatihan militer di wilayah Poso. Ia juga diduga kuat terlibat dalam sejumlah aksi teror, termasuk dalam aksi penembakan tiga anggota polisi di BCA Palu pada 25 Mei 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

    Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

    Nasional
    DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

    DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

    Nasional
    Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

    Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

    Nasional
    Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

    Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

    Nasional
    KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

    KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

    Nasional
    Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

    Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

    Nasional
    KPK Gelar 'Roadshow' Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

    KPK Gelar "Roadshow" Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

    Nasional
    Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang 'Insya Allah' Gabung Golkar, Mekeng: 'Nothing Special'

    Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang "Insya Allah" Gabung Golkar, Mekeng: "Nothing Special"

    Nasional
    PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

    PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

    Nasional
    Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

    Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

    Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

    Nasional
    Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

    Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

    Nasional
    Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

    Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

    Nasional
    Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

    Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

    Nasional
    Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

    Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com