Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPK: Ada yang Belum Diungkap di Audit Hambalang

Kompas.com - 03/11/2012, 12:42 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil audit investigasi tahap I proyek Hambalang yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan diakui belum mengungkap secara jelas kasus yang merugikan negara sampai Rp 243,6 miliar tersebut. BPK meminta DPR untuk segera menyerahkan risalah rapat Komisi X terkait Hambalang untuk mengungkap aktor-aktor lain di balik audit ini.

"Sesuai bukti yang ada, risalah rapat dan sebagainya ada temuan multiyears (tahun jamak) yang jadi temuan BPK. Ada risalah yang belum diterima BPK sampai sekarang dan bisa menjadi bukti penting bagi BPK untuk melihat proses penyetujuan multiyears. Kami akui ada yang belum diungkap dalam audit ini, tapi belum bisa kami sampaikan," ujar Kepala Biro Humas dan Luar Negeri BPK Bachtiar Arif, Sabtu (3/11/2012), dalam diskusi di Jakarta.

Bachtiar menjelaskan, di dalam audit BPK tahap pertama ini, memang sudah mencakup risalah rapat Komisi X dengan Kemenpora meski bukan keseluruhan. Yang sudah diteliti BPK yakni gambaran umum risalah rapat komisi X dan Pokja Anggaran Hambalang. Di dalam laporan audit tahap I itu disebutkan ada persoalan anggaran Hambalang yang awalnya Rp 125 miliar dengan skema pembayaran single year kemudian disetujui menjadi Rp 1,2 triliun dengan skema pembayaran multiyears.

"Kemudian ada pengajuan Rp 2,1 triliun sampai Rp 2,5 triliun diulas cukup panjang. Hasil pemeriksaan yang kami dapat ada indikasi penyimpangan proses persetujuan multiyears yang jadi proses ketika Kemenpora ajukan ke Kemenkeu," kata Bachtiar lagi.

Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanudin Muhtadi melihat hasil audit BPK yang saat ini ada belum menarget auktor intelektualis di balik proyek Hambalang ini. Menurutnya, Menpora selaku pemilik proyek dan pengelola anggaran terlalu ringan jika hanya disebut melakukan pembiaran wewenangnya dipakai Sekretaris Menpora Wafid Muharram.

"Seolah-olah audit ini hanya mentok di Sesmenpora. Istilahnya, audit BPK tahap I ini hanya menargetkan para hulubalang Hambalang, belum sampai ke otak-otaknya," ujar Burhanudin.

Baca juga:
Setujui Kontrak Hambalang, Menkeu Tak Teliti?
Andi Mallarangeng: Saya Tak Lakukan Pembiaran
Dugaan Menkeu dan Menpora Terlibat, KPK Tunggu Audit BPK
KPK Jadikan Hasil Audit BPK sebagai Pelengkap

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang
Audit Investigasi Hambalang Diintervensi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    Nasional
    Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

    Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

    Nasional
    Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

    Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

    Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

    Nasional
    Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

    Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

    Nasional
    WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

    WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

    Nasional
    Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

    Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

    Nasional
    Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

    Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

    Nasional
    Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

    Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

    Nasional
    KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

    KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

    Nasional
    Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

    Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

    Nasional
    Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

    Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

    Nasional
    DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

    DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com