Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abraham: Tak Adil Hanya Century Jadi Keberhasilan KPK

Kompas.com - 19/09/2012, 17:06 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad menilai tidak adil jika penuntasan kasus bail out Bank Century yang dijadikan satu-satunya indikator keberhasilan KPK. Jika KPK gagal menangani kasus Bank Century, kata Abraham, kemudian kinerja pimpinan KPK jilid III dianggap gagal.

"Tidak adil kalau kita tidak apresiasi KPK dengan kasus-kasus yang ditangani. Janganlah kasus Century semata-mata jadi indikator keberhasilan KPK," kata Abraham ketika memberi keterangan di Tim Pengawas Bank Century di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta (19/9/2012).

Abraham mengatakan, apresiasi kerja KPK jangan hanya melihat nilai kerugian negara dalam kasus yang ditangani. Namun, kata dia, lihat juga siapa yang dijerat KPK. Meskipun nilai korupsinya di bawah Rp 1 miliar, namun melibatkan aparat penegak hukum, menurut Abraham, kasus itu sudah termasuk kasus korupsi besar.

Abraham mengatakan, selama ini tak ada institusi penegak hukum lain yang berani menyentuh oknum aparat penegak hukum seperti hakim ketika melakukan tindak pidana korupsi. "Hakim tidak mungkin ditangkap aparat penegak hukum lain. Hanya KPK. Kalau dibiarkan, siapa yang tangani?," kata Abraham berapi-api.

Abraham mengatakan ini sekaligus menjawab kritikan dari para politisi Komisi III DPR terkait kasus-kasus yang ditangani KPK. Menurut mereka, kasus yang ditangani KPK kebanyakan kasus kecil lantaran nilai suapnya dibawah Rp 1 miliar.

Setidaknya, ada sejumlah politisi Komisi III yang juga berada di Timwas Century seperti Ketua Komisi III I Gede Pasek Suardika, Wakil Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin, serta anggota Komisi III Ahmad Yani, Bambang Soesatyo, dan Didi Irawadi Syamsuddin.

Belakangan ini, KPK banyak melakukan operasi tangkap tangan seperti penangkapan Kepala Kantor Pajak Pratama Bogor berinisial AS. Barang bukti ketika ditangkap hanya Rp 300 juta. Selain itu, penangkapan dua hakim ad hoc pengadilan tindak pidana korupsi dengan barang bukti Rp 150 juta.

Kepada Timwas, Abraham menyebut akan menetapi janjinya bahwa akan ada kejelasan penanganan kasus Century sebelum masa tugas timwas habis pada 31 Desember 2012 . Bahkan, Abraham berani menyebut, ketika bertemu dengan timwas lagi, kemungkinan akan ada perubahan tahapan penanganan kasus Century yang kini masih tahap penyelidikan. "Sabar-sabarlah, pak," kata Abraham.

Berita terkait penanganan kasus Bank Century di KPK dapat diikuti dalam topik "Apa Kabar Kasus Century?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

    Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

    Nasional
    Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

    Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

    Nasional
    Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

    Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

    Nasional
    KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

    KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

    Nasional
    Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

    Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

    Nasional
    Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

    Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

    Nasional
    PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

    PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

    Nasional
    Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

    Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

    Nasional
    Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

    Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

    Nasional
    Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

    Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

    Nasional
    Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

    Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

    Nasional
    PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

    PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

    Nasional
    Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

    Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

    Nasional
    Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

    Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com