Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris "Mr X" Meninggal Dunia

Kompas.com - 12/09/2012, 17:31 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terduga teroris atau Mr X yang belum diketahui pasti identitasnya itu meninggal dunia akibat luka bakar serius yang dialaminya. Mr X meninggal dunia sekitar pukul 15.35 di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (12/9/2012).

"Ya, infonya jam 15.35 di ICU," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar melalui pesan singkat, Rabu sore.

Boy menjelaskan, Mr X mengalami trauma inhalasi atau trauma luka bakar yang disebabkan oleh udara panas yang mengenai mukosa saluran nafas. "Trauma inhalasi," tambah Boy.

Seperti diketahui, Mr.X mengalami luka bakar serius, khususnya pada bagian wajah dan leher sehingga pernafasannya pun terganggu. Luka bakar itu akibat peristiwa ledakan yang terjadi di sebuah rumah petak, di Jalan Nusantara, RT 04 RW 13, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012) pukul 20.45. Mr x diduga seseorang yang berada paling dekat ddengan titik ledak.

Sejak itu, Mr X tak sadarkan diri dan belum mampu berbicara. Lengan kanannya juga telah diamputasi Senin (10/9/2012) malam karena hampir membusuk. Terakhir kepolisian telah melakukan tes DNA terhadap anak Yusuf Rizaldi (41) alias Abu Toto yang sebelumnya diduga sebagai Mr X. Namun hasil tes DNA negatif.

Yusuf adalah pengontrak rumah petak di Jalan Nusantara Raya, Beji, Depok, Jawa Barat yang terjadi ledakan, Sabtu (8/9/2012) malam. Rumah tersebut diduga sebagai sarang pembuat bom rakitan dan dijadikan kedok sebagai yayasan yatim piatu Pondok Bidara, tempat rukyah dan bekam.

Tim Densus 88 Antiteror Polri pun telah menggeledah kediaman Yusuf di Jalan Petojo Binatu 5, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (9/9/2012) sore. Saat penggeledahan, Yusuf tak berada di rumah. Ia tinggal di rumah itu bersama istrinya Siti Absoh yang kerap dipanggil Oco, serta dua putra kembarnya, Toriq dan Taufik, yang berumur sekitar dua tahun.

Keluarga tersebut pun ikut diamankan kepolisian. Yusuf pun saat ini masuk ke dalam daftar pencarian orang. Kemudian, tes DNA akan kembali dilakukan pada keluarga W alias Anwar. Boy menjelaskan, dugaan kepolisian Mr X adalah W alias Anwar dengan ditemukannya Kartu Tanda Penduduk (KTP) bertuliskan nama berinisial W. KTP tersebut ditemukan saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan rumah petak di Beji, Depok.

Kepolisian telah membawa keluarga W ke Jakarta untuk melakukan tes DNA. Tes DNA rencananya akan dilakukan hari ini, Rabu (12/9/2012). Nama Anwar sendiri muncul dari keterangan yang diberikan Thorik, terduga teroris yang terlibat dalam peristiwa ledakan di Depok.

Saat diperlihatkan foto pada KTP yang ditemukan, Thorik mengaku mengenalkan sebagai Anwar. "W itu diketahui Anwar. Thorik begitu diperlihatkan KTP W bilang, oh itu Anwar, Pak," ujar Boy sambil menirukan ucapan Thorik.

Anwar sendiri adalah salah satu penghuni misterius yang rumahnya digerebek Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Kampung Warung Jambu, RT 03 / RW 08, Desa Susukan, Bojong Gede, Bogor. Saat penggerebekan rumah itu kosong.

Di lokasi kejadian, petugas menemukan berbagai bahan merakit bom. Penggerebekan itu berdasarkan keterangan Thorik, terduga teroris yang menyerahkan diri ke Pos Polisi Jembatan Lima, Jakarta Barat, Minggu (9/9/2012) sore. Thorik merupakan buron peracik bom di Tambora. Belakangan ia juga diketahui yang melarikan diri saat ledakan di Depok.

Berita terkait aksi teror dapat diikuti dalam topik "Teroris Solo", "Ledakan di Depok", dan "Bahan Peledak di Tambora".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

    Nasional
    Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

    Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

    Nasional
    Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

    Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

    Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

    Nasional
    Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

    Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

    Nasional
    WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

    WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

    Nasional
    Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

    Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

    Nasional
    Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

    Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

    Nasional
    Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

    Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

    Nasional
    KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

    KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

    Nasional
    Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

    Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

    Nasional
    Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

    Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

    Nasional
    DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

    DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com