JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok yang melakukan aksi teror di Solo, Jawa Tengah, pada Agustus 2012, berjumlah enam orang. Hal itu diungkapkan terduga teroris, Bayu Setiyono (22), dalam testimoni yang disampaikannya melalui rekaman video. Video berisi pengakuan Bayu ini dirilis di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (6/9/2012).
"Kami terdiri dari enam orang. Salah satunya donatur kami," kata Bayu.
Keenam orang itu, ungkap Bayu, adalah dirinya, Farhan (19), Mukhsin (19), Firman, dan dua orang lainnya belum diketahui namanya.
Pria kelahiran Surakarta 15 Maret 1990 itu mengaku hanya bekerja di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Sementara, lima lainnya adalah alumni Ponpes Ngruki, lulusan tahun 2010.
"Lima yang lain adalah alumni Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, lulusan 2010. Kecuali saya," ujar Bayu.
Terkait aksi teror di Solo, Bayu mengaku terlibat dalam dua penyerangan aparat kepolisian, dengan tugas membeli pelat nomor palsu untuk kendaraan roda dua yang digunakan dalam aksi penembakan. Ia bersama Firman melakukan survei untuk menentukan target penembakan di Solo.
Dalam penembakan di Pos Pengamanan Lebaran pada 17 Agustus 2012, Bayu dan Mukhsin ikut melakukan pengamatan dengan menggunakan motor yang berbeda. Ia juga ikut dalam pelemparan granat di Pos Pengamanan Lebaran, 18 Agustus 2012. Akan tetapi, Bayu mengatakan, ia tak terlibat dalam penyerangan di Pos Polisi Singosaren, pada 30 Agustus 2012.
Bayu juga diketahui mengenal Sigit Qurdowi, anggota jaringan teroris yang melakukan aksi teror bom di gereja dan Kantor Mapolsek Pasar Kliwon di Jawa Tengah pada Desember 2010. Sigit juga terlibat dalam peledakan bom di Cirebon, Jawa Barat. Sigit dan pengawalnya, Hendro, tewas saat baku tembak di Jalan Pelajar Pejuang, Cemani, Solo, Jawa Tengah, pada Mei 2011 lalu.
Sebelumnya, Densus 88 membekuk Bayu dalam keadaan hidup di kediaman mertuanya, Wiji di Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (31/8/2012) malam. Sementara, dua terduga lainnya yakni Farhan dan Mukhsin tewas dalam pernyergapan oleh Densus 88 di Jl Veteran, Solo, di hari yang sama. Sementara, Firman ditangkap di Depok, Jawa Barat, pada Rabu (5/9/2012).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.