Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPW: Kalau Teroris, Kenapa Menembak dari Jarak Dekat?

Kompas.com - 04/09/2012, 12:40 WIB
Kiki Budi Hartawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai, aksi penembakan terhadap polisi di Solo bukan serangan yang dilakukan oleh teroris, seperti yang selama ini disebut polisi. Menurutnya, ada hal yang sangat signifikan untuk diragukan, yaitu pelaku menembak polisi dari jarak dekat (Baca: Polisi di Solo Ditembak 4 Kali dari Jarak Dekat) dan menggunakan senjata FN, seperti dikatakan pihak kepolisian.  

"Fakta yang ada selama ini adalah, para teroris selalu menyerang targetnya dari jarak jauh memakai remote control maupun menggunakan handphone. Kalaupun ada serangan jarak dekat, hanya aksi bom bunuh diri," kata Neta, Selasa (4/9/2012).

Ia menjelaskan, yang berani menembak polisi dari jarak dekat hanyalah orang-orang profesional dan di lingkungan aparat keamanan.

"Siapa yang berani menembak polisi dari jarak dekat? Tak lain adalah orang-orang terlatih dan orang-orang yang sudah terbiasa berada di lingkungan aparat keamanan. Sebab itu, IPW menilai, antara penembakan polisi di Solo dan penyergapan polisi di Solo adalah dua hal yang berbeda," paparnya.

Terkait teror di Solo ini, menurutnya, ada dua hal yang mendasari sehingga polisi dijadikan target penyerangan. Pertama, akumulasi kekesalan terhadap sikap, perilaku, dan kinerja polisi. Kedua, memperburuk citra Polri agar terjadi krisis kepercayaan pada institusi tersebut. Yang dimaksud adalah, terbangunnya opini bahwa Polri tak mampu melindungi anggotanya sendiri.  

Ia juga mengimbau agar Polri lebih jernih mencermati pola penyerangan yang dilakukan oleh pihak tertentu. Hal ini dinilai penting agar para anggota Polri di lapisan bawah tidak terus-menerus menjadi korban sia-sia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Detasemen Antiteror pada Jumat (31/8/2012) malam lalu menyergap tiga orang yang diduga menembak Ajun Inspektur Dua (Anumerta) Dwi Data Subekti hingga tewas. Dua dari tiga terduga pelaku itu, yakni Farhan Mujahidin (19) dan Mukhsin Sanny Permadi (20), tewas dalam baku tembak di Jalan Veteran, Kelurahan Tipes, Solo. Satu lainnya, Bayu Setiono, warga Tipes, ditangkap di kediaman mertuanya di Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca juga:
Topik "Teroris Solo"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com