Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Pesawat Sudah Dia Coba Kecuali Sukhoi...

Kompas.com - 23/05/2012, 19:29 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Azman Yunus mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas berpulangnya dua jurnalis Majalah Angkasa, Didik Nur Yusuf (44) dan Dody Aviantara (41). Tugas dan jenis liputan korban musibah Sukhoi Superjet 100 itu membuat keduanya dekat dengan kalangan TNI AU.

"Semua jenis pesawat sudah dia (Didik) coba, kecuali Sukhoi," kata Marsma Azman Yunus seusai pemakaman Didik dan Dody di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (23/5/2012).

Didik, seorang fotografer dan Dody, reporter kerap menjalankan tugas liputan di lingkungan atau bersama TNI AU. Karena itu, tak heran bila selain dikenal luas kalangan TNI Angkatan Udara, keduanya telah mencoba berbagai jenis pesawat, sipil maupun tempur. "F-16, F-5, Hawk 100, OV-10 Bronco, sudah pernah dicoba dia (Didik)," imbuh Kolonel Pnb Agung.

Semuanya adalah jenis pesawat temput yang menjadi andalan di dirgantara Indonesia. Lantaran belum pernah ikut penerbangan pesawat tempur Sukhoi, Didik pun kemudian tergerak untuk mencoba jenis pesawat Sukhoi komersial.

"Teman-teman dari daerah, dari Malang, Kediri, Makassar juga menelpon menanyakan kabar mereka. Karena memang bukan hanya keluarga yang merasa kehilangan, kami (TNI AU) juga sangat kehilangan," ungkap Azman.

Ia menggambarkan kedua wartawan Angkasa itu sebagai pekerja keras dan ulet. Keduanya selalu berusaha terlibat dalam kegiatan maupun misi operasi TNI AU meski berat sekalipun. Tak heran bila, Azman menilai mereka akan sulit mendapatkan wartawan pengganti yang sepadan dengan Didik dan Dody.

"Bagi kami, TNI AU khususnya, mereka gugur sebagai kusuma bangsa dalam menjalankan tugas. Jujur bagi kami mungkin sulit sekali untuk dapatkan ganti kedua orang ini," ujar Azman.

Didik dan Dody dimakamkan berdampingan di TPU Tanah Kusir. Selain keluarga dan rekan kerja dari Kompas Gramedia Grup, pemakaman keduanya juga diiringi sejumlah perwakilan dari jajaran TNI AU sebagai mitra kerja keduanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Nasional
    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Nasional
    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Nasional
    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Nasional
    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Nasional
    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Nasional
    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    Nasional
    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

    Nasional
    Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Nasional
    Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

    Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

    Nasional
    Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

    Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

    Nasional
    9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

    9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

    Nasional
    Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

    Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com