Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MA Bukan Tempat Belajar

Kompas.com - 15/05/2012, 11:35 WIB
Susana Rita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Komisi Yudisial hanya mengirimkan 12 calon hakim agung ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dinilai sudah tepat. KY tidak perlu memaksakan diri memenuhi permintaan DPR untuk mengirimkan 15 nama, jika memang tidak ada calon yang kapabel, kredibel, dan memenuhi syarat kesehatan.

"Pernyataan bahwa kapabilitas calon nanti bisa dilatih di Mahkamah Agung (MA) sama sekali tidak benar. MA itu bukan tempat belajar, tapi tempat hakim agung langsung praktik memutus perkara dan memberi keadilan kepada masyarakat," ujar Hakim Agung Gayus T Lumbuun, Selasa (15/5).

Gayus menghormati langkah KY yang menekankan pada tiga kriteria, kapabilatas, kredibilitas, dan kesehatan. Dari tiga kriteria, kesehatan menjadi sangat penting mengingat hakim agung akan bekerja hingga usia 70 tahun (sesuai usia pensiun 70 tahun).

" Jangan sampai nanti banyak hakim agung yang sakit-sakitan, jalan saja susah, ngomong gemetar karena faktor usia," ungkap Gayus.

Oleh karena itu, tambah Gayus, KY memang harus mengirimkan calon yang sehat secara fisik dan psikis. Apalagi usia 70 tahun memang usia rentan dengan berbagai penyakit.

Hal lain yang tak kalah penting adalah kredibilitas. Calon tidak boleh memiliki latar belakang yang cacat sehingga bisa dipercaya publik untuk memberikan keadilan.

Senin kemarin, KY menyerahkan 12 nama calon hakim agung kepada pimpinan DPR. DPR selanjutnya akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan untuk memilih empat calon terbaik. Empat nama itu akan disampaikan ke Presiden RI untuk dapat dilantik menjadi hakim agung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com