Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DVI Enggan Komentari Temuan Jenazah Utuh

Kompas.com - 14/05/2012, 16:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kombes Anton Castillani selaku Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (Direktur Eksekutif  DVI) tidak memberikan konfirmasi kabar yang beredar ihwal ditemukannya jenazah dalam kondisi utuh.

"Saya rasa hal itu tidak perlu ditanggapi lagi," ujarnya dalam jumpa pers di Rumah Sakit Polri, Bhayangkara, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (14/5/2012).

Sementara itu, Kepala Rumah Sakit Polri Kramatjati Brigadir Jenderal (Pol) Agus Prayitno membantah bahwa tim gabungan menemukan jenazah yang diduga pilot pesawat, tergantung dengan parasut di Gunung Salak.

"Sampai sekarang yang diperiksa tidak ada parasut, tidak ada yang utuh," ungkapnya.

Sebelumnya, Sabtu (12/5/2012), petugas ambulans yang bertugas mengangkut kantong jenazah mengatakan bahwa salah satu kantong tersebut berisi jenazah utuh. Hal tersebut dapat terlihat dari bentuk kantong yang sesuai dengan lekuk tubuh manusia.

Keterangan berbeda

Sementara itu, tim SAR gabungan juga membenarkan penemuan jasad dalam kondisi utuh tersebut. Jenazah itu diduga kuat adalah pilot Sukhoi Superjet 100, yang merupakan warga negara Rusia, Alexander Yablontsev. Hal tersebut dilihat dari pakaian yang dikenakannya.

"Jasad pilot berhasil ditemukan dalam kondisi utuh. Ditemukan sekitar pukul 10.00," kata seorang anggota tim SAR dari Kopassus di lapangan helipad Pasir Pogor, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Kebenaran tersebut juga diungkapkan anggota Tim Charlie, Sersan Satu Abdul Haris, yang mengatakan bahwa dugaan itu adalah pilot karena ada parasut yang juga tersangkut di pohon.

"Kan, kalau pilot itu pasti dipersiapkan parasut," ujar anggota Kopassus itu di sekitar lokasi jatuhnya pesawat di Curug Nangka.

Indikasi kedua adalah wajah yang masih dikenali, yaitu berkulit putih, rambutnya berbeda dengan warna rambut orang Indonesia.

"Itu orang bule," ujarnya seraya menambahkan bahwa kondisi bagian pinggang ke bawah tak utuh lagi, begitu juga dengan bagian belakang kepala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

    Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

    Nasional
    Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

    Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

    Nasional
    Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

    Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

    Nasional
    Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

    Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

    Nasional
    Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

    Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

    Nasional
    Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

    Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

    Nasional
    Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

    Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

    Nasional
    MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

    MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

    Nasional
    Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

    Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

    Nasional
    Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

    Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

    Nasional
    BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

    BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

    Nasional
    Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

    Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

    Nasional
    Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

    Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

    Nasional
    Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

    Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

    Nasional
    Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

    Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com