JAKARTA, KOMPAS.com - Pencalonan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical sebagai calon Presiden di Pemilu 2014 dinilai perlu dikompromikan dengan seluruh tokoh senior Partai Golkar agar pengalaman dua kali pencalonan presiden sebelumnya tidak terulang.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan, pencalonan Wiranto dan Jusuf Kalla ketika dua Pemilu sebelumnya sempat ditentang oleh para senior Partai Golkar. Akibatnya, mengganggu tingkat dukungan publik.
"Di situ terlihat, dua-duanya mendapatkan suara yang lebih kecil dari suara Golkar sendiri. Makanya, saya sebagai ketua pemenangan pemilu berpendapat, pencalonan kali ini harus ada kompromi dari semua senior,'' kata Fadel ketika dihubungi, Minggu (22/4/2012).
Seperti diberitakan, rencana pencalonan Ical sebagai capres 2014 terganjal oleh sikap para tokoh senior Partai Golkar, salah satunya Akbar Tanjung. Pengurus DPP Partai Golkar memutuskan akan mempercepat rapat pimpinan nasional (rapimnas) dari Oktober 2012 menjadi Juli 2012. Percepatan itu sempat disebut agar tak ada dualisme dukungan capres selain Ical.
Akbar mempertanyakan urgensi percepatan rapimnas lantaran lazimnya digelar bulan Oktober. Akbar juga meminta dukungan publik terhadap Jusuf Kalla tak diabaikan.
Fadel mengatakan, rencananya Ical bakal bertemu dengan para tokoh senior Partai Golkar yakni Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, Ginanjar Kartasasmita, Siswono Yudhohusodo, Abdul Latief, dan Sultan Hamengku Bowono X. Rencananya, pertemuan itu akan digelar setelah rapat pleno DPP Partai Golkar pada 27 April nanti.
Pertemuan itu akan membahas masalah percepatan rapimnas serta rencana pencalonan Ical sebagai capres atas dukungan mayoritas DPD I. "Saya ingin sebagai kader ada kompromi mengenai masalah ini. Apalagi mereka itu merupakan tokoh senior yang seumuran dengan ketua umum," kata Fadel.
Meski demikian, Fadel menambahkan, pencalonan Ical sebagai capres masih menunggu hasil survei internal yang akan diumumkan pada akhir Juni 2012 . Dari hasil survei itu bakal terlihat tingkat dukungan publik terhadap Ical dan tokoh Golkar lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.