Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Ditanya soal Penyelesaian Sertifikat Hambalang

Kompas.com - 13/04/2012, 20:07 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama tujuh jam terkait penyelidikan kasus Hambalang, Jumat (13/2/2012). Nazaruddin mengaku ditanya penyelidik KPK soal penyelesaian masalah sertifikat lahan pusat pelatihan olahraga, Hambalang, Jawa Barat.

"Kalau saya tentang mensinkronkan bahwa yang memastikan soal sertifikat," kata Nazaruddin seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta. Menurut Nazaruddin, dirinya telah menyampaikan ke penyelidik KPK soal pertemuan terkait sertifikat Hambalang yang berlangsung di Restoran Nippon Kan Jakarta sekitar Januari 2010.

Pertemuan itu dihadiri Nazaruddin sendiri, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto, dan Anggota Komisi II DPR, Ignatius Mulyono.

Ada pembahasan yang terjadi dalam pertemuan tersebut sehingga tidak lama kemudian, menurut Nazaruddin, masalah sertifikat lahan Hambalang terselesaikan. "Setelah pertemuan itu kan memang tidak lama kemudian sertifkatnya keluar," ujar Nazaruddin.

Menurut Nzaruddin, Anas menjamin ke Joyo supaya sertifikat tersebut dapat keluar. Masalah penyelesaian sertifikat Hambalang ini dikontrol Anas.

Setelah selesai, lanjut Nazaruddin, sertifikat lahan Hambalang tersebut diserahkan ke Anas Urbaningrum oleh Ignatius Mulyono. Anas, kata Nazaruddin, kemudian menyerahkan sertifikat itu ke kawan dekatnya, Mahfud Suroso. "Baru diserahkan ke Wafid Muharam (Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga), itu yang saya pastikan," ujar Nazaruddin.

Terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games itu juga mengungkap keterlibatan Menpora Andi Mallarangeng dalam proyek Hambalang ini. Menurut Nazaruddin, Andi menerima uang Rp 10 miliar dari PT Adhi Karya, perusahaan rekanan proyek. Uang tersebut diberikan ke Andi melalui Mahfud Suroso. "Dari Rp 100 miliar ke Yulianis, Rp 50 miliar ke Andi katanya Mahfud waktu itu Rp 10 miliar," kata Nazaruddin.

Selain mengalir ke Andi, sebagian besar uang dari PT Adhi Karya, menurut Nazaruddin, mengalir ke Anas Urbaningrum. Uang itulah yang digunakan untuk membiyai pemenangan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres Partai Demokrat yang berlangsung di Bandung tahun lalu.

Seperti diketahui, KPK tengah menyelidiki kasus pembangunan pusat pelatihan olahraga Hambalang, Jawa Barat ini. KPK mencari indikasi korupsi terkait sengketa lahan Hambalang maupun terkait pembangunan proyek senilai Rp 1,52 miliar itu. Belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka kasus ini.

Hingga sekarang, lebih dari 50 orang telah diperiksa. Mereka diantaranya, Direktur Utama PT Duta Graha Indah (PT DGI) Dudung Purwadi, Manajer Pemasaran PT DGI Mohamad El Idris, mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, Kepala Badan Pertahanan Nasional Joyo Winoto, anggota Komisi II DPR asal Fraksi Partai Demokrat Ignatius Mulyono, serta pejabat PT Adhi Karya, Mahfud Suroso. Rencananya, KPK juga akan memeriksa Anas Urbaningrum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com