DENPASAR, KOMPAS.com - Warga Danau Poso, Sanur, Denpasar dikejutkan dengan suara dentuman keras berkali-kali sekitar pukul 21.30 WITA, Minggu (18/3/2012) malam tadi.
Mengingat beberapa hari lagi memasuki hari raya Nyepi, awalnya warga mengira suara tersebut adalah petasan yang dinyalakan anak-anak setelah membuat ogoh-ogoh di Banjar.
"Orang ramai di banjar kan berhamburan, dikira mercon pertama, tau-tau begitu Siskamling datang kesini ternyata ada tembakan," ujar Arjaya, salah seorang warga Sanur yang berada di lokasi kejadian saat penggrebekan, Senin (19/3/2012) dini hari.
Warga yang ingin tahu langsung mendekati lokasi kejadian, namun sudah dipasang garis polisi sekitar 100 meter dari TKP.
Menurut Arjaya yang juga anggota DPRD Provinsi Bali ini, warga sekitar tidak melihat ada aktivitas mencurigakan di dalam Bungalow tersebut. "Mereka (warga) kan gak curiga, namanya orang nyari Bungalow," katanya.
Bahkan sebelum penggrebekan berlangsung warga sempat melakukan penertiban kependudukan hingga pukul 20.00 WITA malam. "Tadi ada penertiban kependudukan, saat masuk situ (Bungalow) ga ada katanya," jelas Arjaya.
Karena tidak ada gerak gerik yang mencurigakan di Bunglaow Laksmi nomor 99 X tersebut, warga menganggap penghuni disana hanya tamu biasa.
Menegangkan
Pengalaman lebih menegangkan dirasakan oleh Ketut Ariawan, sopir taxi yang kebetulan melintas di depan lokasi penggrebekan.
"Saya melihat ada yang menunduk-nunduk, saya terus berhenti menepi. Trus ada suara tembakan dan saya lihat ada yang mati dibawa keluar," bebernya kepada wartawan usai penggrebekan.
Ariawan juga menceritakan, saat itu ada anggota polisi yang memperingatkannya untuk tetap tenang saat penggrebekan. "Dia minta warga santai, gak usah takut karena yang sedang ditembak sekarang adalah teroris," imbuhnya.
Tak berselang lama, aksi yang selama ini ia hanya saksikan di film-film tersebut akhirnya berakhir dengan tewasnya tiga orang terduga teroris, yang belakangan diketahui buronan perampok Bank CIMB Niaga, Medan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.