Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dian Memilih Tak Bersaksi untuk Dhana

Kompas.com - 08/03/2012, 14:37 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Dian Anggraeni, istri dari Dhana Widyatmika, baru saja usai memenuhi panggilan penyidik Tindak Pidana Khusus di Kejaksaan Agung, Kamis (8/3/2012). Namun, sejak masuk ke dalam ruang pemeriksaan pada pukul 10.00 hingga pukul 12.44 WIB, Dian ternyata tidak menjalani pemeriksaan dan memberikan keterangan untuk suaminya yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang di Direktorat Jenderal Pajak.

"Saya hadir di sini sejak pagi tadi, memenuhi panggilan dari pihak kejaksaan sebagai saksi, dan saya datang untuk menghormati proses hukum, menunjukkan bahwa kami siap, kami kooperatif. Namun, berdasarkan nasihat dari tim penasihat hukum kami, saya menggunakan hak saya (tidak diperiksa)," ujar Dian singkat kepada wartawan yang menunggunya.

Selebihnya, ia tak menjawab pertanyaan wartawan dan meminta kuasa hukum yang mewakilinya. Menurut kuasa hukum Dian, Daniel Alfredo, setelah pihaknya berkonsultasi dengan penyidik, Dian diberikan kesempatan untuk menggunakan haknya dalam Pasal 168 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.

Dalam pasal itu dirinci tentang perkecualian bagi seseorang untuk memberikan keterangan sebagai saksi, khususnya dalam hal saksi yang memiliki hubungan pertalian darah. Sebagai seorang istri, Dian berhak untuk tidak memberikan kesaksian dalam perkara Dhana. Meski saat ini ia datang dengan status sebagai saksi.

"Setelah berkonsultasi dan mendengarkan nasihat, akhirnya kami menggunakan opsi bahwa dalam kedudukan sebagai istri untuk sementara tidak memberikan keterangan dan jalani pemeriksaan saat ini. Jadi tidak diperiksa tadi. Tapi kapan pun kalau pihak kejaksaan membutuhkan lagi kami bersedia," jelas Daniel.

Baik Dian maupun kuasa hukum yang mendampinginya mengaku belum tahu penjadwalan kembali pemeriksaannya. "Kita belum tahu kapan dipanggilnya. Nanti tunggu dari penyidik," terang Daniel.

Sementara ketika ditanya mengenai aliran rekening mencurigakan miliknya yang dilaporkan PPATK ke Kejaksaan Agung, Dian justru memilih bungkam. Ia berusaha menghindar ketika pertanyaan media diarahkan kepada substansi kasus yang menyeret nama Dhana dan dirinya.

Dian kemudian bersama kuasa hukumnya meninggalkan Gedung Jampidsus. Mereka tak terlihat mampir menjenguk Dhana yang tengah mendekam di Rutan Salemba, cabang Kejaksaan Agung.

"Sampai sejauh ini belum (jenguk) karena Mas Dhana-nya sendiri yang bilang, sudah untuk sementara tidak usah jenguk dulu," pungkas Daniel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

    Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

    Nasional
    Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

    Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

    Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

    Nasional
    Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

    Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

    Nasional
    Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

    Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

    Nasional
    MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

    MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

    Nasional
    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

    Nasional
    Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

    Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

    Nasional
    Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

    Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

    Nasional
    CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

    CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

    Nasional
    Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

    Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

    Nasional
    CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

    CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

    Nasional
    Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

    Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

    Nasional
    CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

    CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

    Nasional
    MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

    MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com