Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhi Karya dan PT PP Disebut Berikan Fee ke Permai Grup

Kompas.com - 27/01/2012, 20:27 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adhi Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PT PP) disebut memberikan commitmen fee ke Permai Grup, perusahaan milik Muhammad Nazaruddin. Hal itu terungkap dalam kesaksian mantan staf keuangan Nazaruddin, Oktarina Furi, saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (27/1/2012). Furi bersaksi bagi Nazaruddin, terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games.

"Pihak lain yang memberi fee ke Grup Permai, PP, Adhi Karya," kata Furi, menjawab pertanyaan salah satu kuasa hukum Nazaruddin, Junimart Girsang. Namun dia tidak menjelaskan terkait apa kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu memberikan fee ke Permai Grup.

Furi mengatakan, pemberian fee yang terjadi pada 2010 itu telah dilaporkannya ke Direktur Keuangan Permai Grup (Neneng Sri Wahyuni) dan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup (Yulianis). Menurut Furi, setiap uang dari PT PP, Adhi Karya, dan PT Duta Graha Indah (PT DGI) disimpan dalam brankas khusus Permai Grup yang dinamakan brankas eksternal atau brankas x. Penerimaan fee-fee itu juga dicatat secara manual oleh Furi.

"Itu (fee-fee) bukan untuk operasional kantor," katanya.

Junimart kemudian bertanya kepada Furi apakah wanita itu selaku staf keuangan Permai Grup pernah memberi atau menerima uang dari Mahfud Suroso terkait PT Adhi Karya. Menjawab pertanyaan itu, Furi mengaku lupa. "Saya harus melihat laporan dulu," katanya. Laporan itu, katanya, ada dalam hard disk eksternal milik Yulianis yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi.

Adapun PT PP dan PT Adhi Karya memang dikaitkan dengan dugaan penyalahgunaan uang negara. PT PP menjadi pelaksana proyek renovasi ruang rapat Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat yang menjadi polemik di masyarakat karena menelan biaya Rp 20,3 miliar lebih. Sedangkan PT Adhi Karya, disebut Nazaruddin terlibat dalam proyek Hambalang dan proyek pembangkit listrik di Kalimantan Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com